Senin, 20 Desember 2010

karya tulis ilmiah (Maraknya pengguna situs jejaring sosial)

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Pendahuluan

Dalam era globalisasi saat ini pengaruh internet sangat tak terkendalikan lagi. Penggunanya pun bukan lagi hanya sekedar dari kalangan orang dewasa saja, melainkan sudah merembah pada kalangan anak - anak kecil setingkat SD. Penggunaannya pun bervariasi mulai dari chatting, browsing, searching, dll.

Dari hasil survei menyatakan bahwa penggunaan internet untuk pertemanan (31%), mencari informasi (27%), dan membaca berita (15%). Hal ini membuktikan bahwa situs pertemanan atau yang biasa dikenal sebagai situs jejaring sosial banyak diminati oleh para pengguna internet. Dengan situs jejaring sosial kita dapat menjalin sebuah pertemanan dan berkomunikasi dengan lebih dari satu orang yang berada tidak hanya di daerah yang sama melainkan diberbagai penjuru dunia. Bukan hanya itu, kita juga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita karena banyak berita update atau terbaru yang dapat kita peroleh secara cuma - cuma disana. Manfaat situs jejaring sosial ini dapat dipandang dari sisi positif dan sisi negatif, tergantung siapa yang menggunakannya dan untuk apa digunakannya.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diangkat dalam karya tulis ini adalah :
Bagaimana pengaruh situs jejaring sosial terhadap kehidupan masyarakat ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui seberapa besar pengaruh situs jejaring sosial terhadap kehidupan masyarakat
2. Memberikan informasi pada masyarakat tentang situs jejaring sosial
3. Memenuhi tugas outbond prodi S1 Sistem informasi STIKOM SURABAYA

1.4 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah metode kepustakaan yakni metode mengambil data dari bahan pustaka di perpustakaan atau internet, serta metode observasi yakni metode mengambil data dengan cara survei atau melalui panca indra.



BAB II
LANDASAN TEORI


2.1 Sejarah Internet

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

2.1 Perkembangan Situs Jejaring Sosial

Situs jejaring sosial diawali oleh Classmates.com pada tahun 1995 yang berfokus pada hubungan antar mantan teman sekolah dan SixDegrees.com pada tahun 1997 yang membuat ikatan tidak langsung. Dua model berbeda dari jejaring sosial yang lahir sekitar pada tahun 1999 adalah berbasiskan kepercayaan yang dikembangkan oleh Epinions.com, dan jejaring sosial yang berbasiskan pertemanan seperti yang dikembangkan oleh Uskup Jonathan yang kemudian dipakai pada beberapa situs UK regional di antara 1999 dan 2001. Inovasi meliputi tidak hanya memperlihatkan siapa berteman dengan siapa, tetapi memberikan pengguna kontrol yang lebih akan isi dan hubungan. Pada tahun 2005, suatu layanan jejaring sosial MySpace, dilaporkan lebih banyak diakses dibandingkan Google dengan Facebook, pesaing yang tumbuh dengan cepat.

Jejaring sosial mulai menjadi bagian dari strategi internet bisnis sekitar tahun 2005 ketika Yahoo meluncurkan Yahoo! 360°. Pada bulan juli 2005 News Corporation membeli MySpace, diikuti oleh ITV (UK) membeli Friends Reunited pada Desember 2005. Diperkirakan ada lebih dari 200 situs jejaring sosial menggunakan model jejaring sosial ini.




BAB III
PEMBAHASAN


Situs jejaring sosial adalah sebutan atau nama lain dari web.comunity. Jejaring sosial pada umumnya digunakan untuk melakukan kolaborasi antar netter atau pengguna. Kolaborasi dalam hal ini diantaranya yakni saling melakukan komunikasi berupa saling memberi pendapat, mencara teman, bertukar file, atau mengirim email. Layaknya situs dalam dunia internet lainnya, penggunaan situs jejaring sosial juga memiliki dampak positif dan negatif terhadap pemakainya.

Dampak negatifnya yakni :


1. Kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook atau MySpace juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental.

2. Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan obesitas.

3. Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, seseorang dapat mengalami cedera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi, pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer.

4. Media elektronik, seperti komputer, laptop, atau handphone (ponsel) juga menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh. Maksudnya adalah seseorang akan mengalami pengurangan interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit per hari-nya menyebabkan jumlah orang yang tidak dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting, menjadi semakin meningkat setiap harinya.(teknologi.kompasiana.com)

5. Perilaku berkurangnya aktifitas berinreraksi langsung secara face to face terhadap orang lain juga dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti kanker, struk, penyakit jantung, dan dementia (kepikunan).

6. Sebuah penelitian terbaru dari Aryn Karpinski, peneliti dari Ohio State University, menunjukkan bahwa para mahasiswa pengguna FB ternyata mempunyai nilai yang lebih rendah daripada para mahasiswa non pengguna FB. Dari 219 mahasiswa yang diriset oleh Karpinski, 148 mahasiswa pengguna FB ternyata memiliki nilai yang lebih rendah daripada mahasiswa non pengguna. Menurut Karpinski, memang tidak ada korelasi langsung FB akan menyebabkan nilai para mahasiswa atau pelajar menjadi jeblok. Namunm diduga FB telah menyebabkan waktu belajar para siswa tersita oleh keasyikan berselancar di situs jaring sosial yang tengah populer ini. Para pengguna FB mengakui waktu belajar mereka memang telah tersita. Rata-rata para siswa pengguna FB kehilangan waktu antara 1 - 5 jam sampai 11 - 15 jam waktu belajarnya per minggu untuk bermain FB. (sisqute5.blogspot.com)

Dampak positifnya yakni :

1. Memperluas pergaulan / network

2. Sebagai media promosi dalam bisnis

3.Tempo Interaktif (14/4) memberitakan, FB ternyata juga membawa pengaruh baik dan buruk. Sejumlah studi mengatakan, FB membawa pengaruh baik pada orang usia lanjut, 50 tahun ke atas. Melalui FB yang mudah dioperasikan itu, para orang tua membuka kembali komunikasinya dengan banyak teman lamanya dan itu membawa pengaruh baik bagi perkembangan sosialnya.

Situs jejaring memang sengaja dibuat oleh para programmer web dengan segala kemudahan - kemudahan berkomunikasi didalamnya. Namun karena kemudahan itulah, tidak sedikit orang - orang yang tak bertanggung jawab menyalah gunakannya untuk hal - hal yang tidak baik atau bahkan sampai pada tingkat kejahatan. Seperti yang banyak kita dengar akhir - akhir ini dari media, banyak sekali terjadi kasus - kasus penculikan akibat situs jejaring sosial. Salah satu contoh kasusnya yakni kasus penculikan Febri Ari, remaja berusia 18 tahun. Berikut berita selengkapnya :

Kasus dugaan penculikan gadis ABG yang memanfaatkan situs jejaring sosial Facebook Selasa (09/02/10) dini hari tadi berakhir. Polisi berhasil menemukan tersangka pelaku penculikan Febri Ari, remaja 18 tahun tengah berjalan dikawasan Jati Uwung, Tangerang, Banten bersama gadis yang disebut kekasihnya Novi Triani yang tak lain adalah korbannya. Orangtua korban bersyukur putri mereka ditemukan, sementara korban terus menangis di kantor polisi.

Satuan Jatanras Polda Metro Jaya Selasa dini hari tadi akhirnya meringkus Febri Ari, tersangka penculik gadis dibawah umur Marieta Nova Triani, 14 tahun dengan modus Facebook. Tersangka hanya diam saat digelandang petugas masuk ke ruangan pemeriksa Satuan Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Tersangka ditangkap petugas di wilayah Jati Uwung, Tangerang saat sedang berjalan. Petugas juga berhasil menemukan korban Marieta. Korban yang tinggal BSD Tangerang ini terus menangis saat petugas membawanya masuk ke kantor petugas.

Kedua orangtua korban Heri Kristiono dan Windi yang mendampingi korban bersyukur anak mereka telah ditemukan. Korban sendiri dinyatakan hilang sejak Sabtu pekan lalu setelah janjian bertemu seorang pria yang dikenalnya di Facebook.

Siswi SMP di Sidoarjo ini menghilang usai menghadiri pernikahan pamannya Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Yosef Umar Hadi di Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Di rumah pamannya itulah, korban membuat janji bertemu dengan seorang pria yang dikenalnya di Facebook. Pihak keluarga yang mendengar pembicaraan korban via telpon sempat memarahi korban, namun rupanya korban terus menjalin komunikasi dengan pria tersebut, hingga akhirnya menghilang setelah sempat kembali ke rumah tempat mereka menginap di Cluster Alamanda BSD. Guna pengusutan lebih lanjut, keduanya kini masih diperiksa oleh penyidik Kriminal Umum Polda Metro Jaya. (www.indosiar.com/patroli)

Dari kasus diatas dapat dibuktikan bahwa masih banyak pengguna situs jejaring sosial, khususnya para anak - anak sampai remaja yang belum paham betul bahaya - bahaya apa yang dapat menghampiri mereka ketika mereka sudah kecanduan berjejaring lewat situs tersebut. Mereka belum mengerti banyak orang - orang yang tidak bertanggung jawab dibalik sana yang berencana melakukan kejahatan pada mereka. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting disini. Orang tua dapat lebih dulu memberikan penjelasan tentang bahaya berjejaring di dunia maya. Masalahnya semakin rumit ketika orang tua juga tidak mengerti tentang situs jejaring sosial. Disinilah peran sebuah lembaga pendidikan dan pemerintah bekerja. Pemerintah serta sekolah - sekolah dapat memberikan penyuluhan pada anak - anak sampai remaja tentang bahaya apa saja yang akan menghampiri mereka ketika mereka mulai kecanduan berjejjaring lewat situs jejaring sosial. Mungkin dengan melakukan hal ini dan melakukan pengawasan pada mereka, kita dapat mengurangi jumlah kasus - kasus penculikan atau kasus kejahatan yang lainnya akibat situs jejaring sosial.




BAB IV
PENUTUPAN


4.1 Simpulan

Pada dasarnya membuat networking atau jejaring sosial itu sangatlah penting. Bila perlu buatlah jejaring pertemanan bukan hanya dari dalam negeri saja, melainkan hingga ke luar negeri. Karena hal ini dapat memepermudahkan kita dalam dunia kerja nanti. Disinilah peran situs jejaring sosial yang sebenarnya, yakni memeberikan seseorang sebuah tempat untuk dapat menjalin pertemanan dan berkomunikasi pada lebih dari satu orang. Tapi kita juga tidak dapat menyampingkan bahaya yang bisa terjadi akibat kecanduan situs jejaring sosial ini. Banyak hal yang dapat terjadi jika kita lengah dalam berteman di dunia maya karena dibalik sana banyak sekali orang - orang tidak bertanggung jawab telah memanfaaatkan situs jejaring sosial untuk melakukan tindak kriminal. Oleh karena itu kewaspadaan kita juga pengawasan daari orang tua sangat diperlukan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dalam berjejaring di dunia maya seperti ini.

4.2 Saran

Berbahaya atau tidaknya situs jejaring sosial itu tergantung pada bagaimana kita mewaspadai hal - hal yang tidak diinginkan itu agar tidak terjadi. Oleh karena itu, sebaiknya para orang tua lebih mengawasi anak - anaknya ketika mereka sudah mulai berjejaring lewat dunia maya, peran pemerintah dan lembaga pendidikan juga penting disini, yakni memberikan penyuluhan tentang bahaya berjejaring di dunia maya. Dengan begitu mereka secara perlahan akan mengerti dan bisa bertindak waspada ketika mereka sedang bermain atau berjejaring di dunia maya dan secara tidak langsung tindakan tersebut dapat mengurangi kasus - kasus yang ada akibat situs jejaring sosial.

1 komentar:

  1. thanks bwanget yha... ngebantu gua banget nih artikelnya..
    thanks gan,

    BalasHapus