Kamis, 23 Februari 2012

Model Referensi OSI

Sebelum kita membahas tentang OSI layer, alangkah baiknya jika kita mengenal apakah arti protokol itu sendiri. Protokol merupakan sekumpulan aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi seperti pembuatan hubungan, mengirim pesan,data, informasi atau file; yang harus dipenuhi oleh pengirim dan penerima agar suatu sesi komunikasi data dapat berlangsung dengan baik dan benar.


Protokol jaringan disusundalam bentuk lapisan-lapisan (
layer). Susunan lapisan ini menunjukkan tahapan dalam melakukan komunikasi. Beberapa organisasi yang berperan dalam usaha komunikasi data, antara lain :
1. Electronic Industries Assosiation (EIA)
2. Committe Consultative Internationale de Telegrapque et Telephonique (CCITT)
3. International Standards Organization (ISO)
4. American National Standard Institute (ANSI)
5. Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE)

Salah satu standar dalam protokol jaringan yang dikembangkan oleh ISO adalah model referensi Open System Interconnection (OSI). Model ini diciptakan sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol Internasional.

Model itu ditujukan bagi penyambungan sistem terbuka (Open System) seperti memberikan gambaran tentang fungsi, tujuan, dan kerangka kerja suatu struktur model referensi untuk proses yang bersifat logis dalam sistem komunikasi.

Tujuan dibentuknya model referensi OSI ini, diantaranya :
a). menjadi patokan pengembangan komunikasi mendatang
b). mengatasi masalah hubungan antar pemakai
c). membagi permasalahan prosedur penyambungan menjadi sub struktur
d). menjalin kerjasama antara peralatan pabrik dan rancangan yang berbeda dalam beberapa hal



Model OSI sendiri memiliki 7 layer (lapisan). Umumnya ke 7 layer tersebut menggunakan prinsip-prinsip :
a). Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda
b). Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu
c). Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti, sesuai dengan ketentuan protocol berstandart internasional
d). Batas-batas layer harus dipilih untuk meminimalkan aliran informasi yang melewati interface
e). Pengefisienan layer dikelompokkan sesuai dengan fungsi-fungsinya.


Lapisan - lapisan protocol komunikasi, diantaranya :
1. Lapisan fisik (Physical layer)
Berfungsi dalam pengiriman raw bit ke kanal komunikasi. Selain itu pada lapisan ini juga berfungsi untuk mengatur sinkronasi pengiriman dan penerimaan data, spesifikasi mekanis dan elektris, menerapkan prosedur untuk membangun, mengirimkan data/informasi dalam bentuk digit biner, memelihara dan memutuskan hubungan komunikasi.

Pada lapisan pertama inilah terjadi hubungan secara fisik antara satu terminal dengan terminal lain atau server atau peripheral lainnya.

Pada sisi pengirim, lapisan fisik menerapkan fungsi elektris, mekanis, dan proseduruntuk membangun, ememlihara, dan melepaskan sirkuit komunikasi guna mentransmisikan informasi dalam bentuk digit biner ke sisi penerima, sedangkan lapisan fisik pada sisi penerima akan menerima data dan mentransmisikan ke lapisan di atasnya.

2. Lapisan jalur data (Data link layer)
Berfungsi sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi yang timbul akibat frame yang rusak, hilang, atau terduplikat.
Lapisan ini juga memiliki tanggung jawab untuk fungsi-fungsi tertentu, antara lain :
a). Memecah data atau informas menjadi beberapa frame tertentu yang dilengkapi dengan bit-bit alamat pengirim dan penerima, karakter sinkronasi SYNC, error control, dan flow control.

b). Mempersiapkan pembangunan, pemeliharaan, transmisi data dan informasi, mendeteksi kesalahan yang mungkin terjadi saat proses transmisi berlangsung serta pemutusan suatu hubungan komnukasi; pendeteksi kesalahan yang mungkin terjadi pada saat pengiriman data dan pengendalian.

c). Mengatur arus transmisi bilamana terjadi perbedaan kecepatan antara terminal pengirim dan penerima


Sebelum diteruskan ke network layer, data link layer melaksanakan tugas dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link layer untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menambahkan bit khusus pada awal dan akhir frame. Bila secara tanpa disengaja pola-pola bit ini ditemui pada data, maka diperlukan perhatian khusus untuk meyakinkan bahwa pola tersebut tidak diartikan salah sebagai batas-batas frame.

3. Lapisan jaringan (Network layer)
Berfungsi untuk pengendalian operasi subnet, maksudnya adalah menangani masalah jaringan komunikasi secara lebih rinci yang meliputi memberikan layanan pengiriman data dengan menentukan rute pengiriman dan mengendalikannya sehingga tidak terjadi kemacetan dan data dapat sampai di tempat tujuan dengan baik.

Rute dapat pusatkan pada tabel statik yang "dihubungkan ke" jaringan dan jaringan diubah. Rute juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan, misalnya suatu terminal session. Akhirnya, rute dapat juga sangat dinamik, tiap-tiap paket dibedakan lagi, untuk mencerminkan beban jaringan saat itu. Pada lapisan ini, data atau informasi yang berupa pesan-pesan akan dibagi-bagi dalam bentuk paket-paket data yang dilengkapi dengan berbagai header tertentu pada setiap paket data tersebut.


4. Lapisan transport (Transport layer)
Berfungsi menerima data dari session layer, bila perlu memecahkan datamenjadi bagian-bagian yang lebih kecil, meneruskan potongan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisilainya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efesien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi perangkat keras (hardware) yang tidak dapat dihindari. Lapisan ini memberikan layanan secara transparan terutama dalam hal error recovery dan data flow control.
5. Lapisan sesi (Session layer)
Berfungsi menyediakan sarana pembangunan hubungan dan pengontrolan terhadap kerja sama antar komputer atau program aplikasi yang sedang berkomunikasi. Layanan yang diberikan pada lapisan session ini meliputi pembentukan dan pemutusan hubungan antara dua entitas presentasi dan mengatur pertukaran data, menentukan batas dan melakukan sinkronisasi operasi data antara entitas presentasi.


6. Lapisan presentasi (Presentation layer)
Berfungsi untuk menjamin pengguna untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Lapisan ini berhubungan dengan sintaks data yang dipertukarkan antara entitas aplikasi, dengan tujuan adalah untuk mengatasi masalah perbedaan format penyajian data. Presentation layer tidak mengizinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer dibawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.

Pada lapisan ini akan dilakukan konversi agar data atau informasi yang dikirim dapat dimengerti oleh penerima. Selain itu lapisan ini memberikan layanan pengelolaan pemasukan data, pertukaran, peragaan dan pengendalian struktur data. Lapisan ini juga menyediakan fasilitas untuk melakukan kompresi dan enkripsi-enkripsi data agar keamanan data dan informasi terjamin.


7. Lapisan aplikasi (Application layer)
Berfungsi untuk mengatur interaksi antara pengguna komputer dengan program aplikasi yang dipakai. Protokol pada lapisan ini secara langsung melayani pemakai dengan memberikan layanan informasi yang berhubungan dengan aplikasi-aplikasi dan pengelolaannya yang meliputi fungsi inisialisasi, pemeliharaan, terminasi, dan merekam data yang berhasil diperoleh selama pengoperasian aplikasi.

created by : Thika Juniarti