Rabu, 10 November 2010

Sistem informasi strategis

Sistem informasi strategis - SIS (Strategic Information System) adalah sistem yang membantu perusahaan mendapatkan keunggulan kompetitif melalui konstribusinya pada tujuan strategis perusahaan dan atau kemampuannya untuk secara signifikan meningkatkan kinerja dan produktivitasnya.

Menurut Michael porter, model tekanan persaingan merupakan sebuah bentuk kerangka kerja yang paling terkenal untuk menganalisis persaingan dengan melihat lima tekanan utama yang dapat membahayakan posisi perusahaan. Model tekanan persaingan digunakan untuk mengembangkan berbagai strategi bagi perusahaan agar dapat meningkatkan kemampuan bersaingnya. Kelima tekanan utama dan cara internet mempengaruhinya dapat digeneralisasikan sebagai berikut :

1. Halangan masuk, dapat berupa :
(Skala ekonomis, perbedaan produk terbatas, identitas merek, biaya beralih, persyaratan modal, akses ke distribusi, keunggulan biaya absolut, kurva pembelajaran terbatas, akses ke input yang dibutuhkan, desain produk berbiaya rendah terbatas, kebijakan pemerintah, dan prediksi kerugian)

2. Determinan persaingan, dapat berupa :
(Pertumbuhan industri, biaya tetap (atau penggudangan)/nilai tambah, kelebihan kapasitas periodik, identitas merek, biaya beralih, konsentrasi dan keseimbangan, kerumitan informasi, diversitas pesaing, risiko perusahaan, halangan keluar)

3. Determinan daya pemasok, dapat berupa :
(Diferensi input, biaya beralih pemasok dan perusahaan dalam industri tyersebut, keberadaan input pengganti, konsentrasi pemasok, peran penting volume bagi pemasok, biaya yang bergantung pada pembelian total dalam industri, dampak input atas biaya atau diferensiasi, ancaman integritasi ke depan yang dibandingkan dengan integrasi ke belakang dalam industri)

4. Determinan daya pembeli, dapat berupa :
Leverage tawar menawar (Konsentrasi pembeli vs konsentrasi perusahaan, volume pembeli, biaya beralih pembeli dibandingkan dengan biaya beralih perusahaan, informasi pembeli, kemampuan untuk berintegrasi ke belakang, substitusi produk, kemampuan bertahan hidup)
Sensitivitas harga (harga berdasarkan pembelian total, perbedaan produk, identitas merek, dampak atas kualitas/kinerja, laba pembeli, insentif bagi pengambil keputusan)

5. Determinan ancaman subtitusi, dapat berupa :
(Substitusi relatif harga/kinerja, biaya beralih, kemampuan pembeli untuk subtitusi)


Berbagai startegi untuk keunggulan kompetitif

Porter dan para ahli lainnya mengajukan berbagai strategi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif; 12 strategi tersebut diantaranya :

1. Strategi kepemimpinan biaya - memproduksi produk dan jasa dengan biaya terendah dalam industrinya.

2. Strategi diferensiasi - menawarkan berbagai produk, jasa, atau fitur produk.

3. Strategi relung pasar (niche) - memilih segmen berlingkup kecil (atau sering disebut relung atau ceruk pasar, niche) dan menjadi yang terbaik dalam kualitas, kecepatan, atau biaya dalam pasar itu.

4. Strategi pertumbuhan - meningkatkan pasang pasar, medapatkan lebih banyak pelanggan, atau menjual lebih banyak nproduk.

5. Strategi inovasi - memperkenalkan berbagai produk dan jasa, memberikan berbagai fitur baru dalam produk dan jasa yang ada, atau mengembangkan berbagai cara baru untuk memproduksinya.

6. Strategi aliansi - bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis dalam persekutuan, aliansi, usaha bersama, atau perusahaan virtual.

7. Strategi efektif operasional - meningkatkan cara proses nisnis internal dilakukan hingga perusahaan melakukan aktivitas yang hampir sama dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya.

8. Strategi orientasi pada pelanggan - berkonsentrasi untuk membuat pelanggan senang.

9. Strategi waktu - memperlakukan waktu sebagai sumber daya, kemudian mengelola dan menggunakannya untuk keuntungan perusahaan.

10. Strategi halangan masuk - menciptakan halangan masuk bagi para pesaing baru.

11. Strategi mengikat pelanggan atau pemasok - mendorong para pelanggan atau pemasok untuk tetap bersama kita daripada beralih ke pesaing.

12. Strategi meningkatkan biaya beralih - membuat pelanggan dan pemasok enggan untuk beralih ke pesaing karena berbagai alasan ekonomi.


Contoh penerapan sistem informasi strategis

Los Angels Lakers Mendapatkan Keuntungan. Chris Bodaken, koordinator rekanan untuk Los Angels Lakers, menginap di kantor selama bulan april. Dia menyunting berjam - jam rekaman video secara besar - besaran untuk membantu tim tersebut mempersiapkan diri bagi penampilan rutinnya dalam pertandingan final. Jika kembali pada saat - saat dia harus secara manual membuat rekaman dengan menggunakan beberapa VCR yang diletakkan bersebelahan, rata - rata waktu tidurnya saat itu adalah satu jam per malam. Akan tetapi, kini dia menggunakan peranti lunak pengeditan video digital dari Pinnacle Systems. Sistem tersebut mengintegrasikan pengaruh video dan analisis statistik pada layar yang sama, hingga Bodaken dapat dengan cepat dan mudah menentukan tag data ke tiap permainan atau bahkan menyelipkan waktu saat seorang pemain memegang bola. Sistem tersebut juga memungkinnya untuk bergeser melalui beberapa file rekaman Lakers saat melawan berbagai tim dalam beberapa tahun terakhir. Contohnya, tim tersebut dapat melihat semua posisi post-up Shaquille O'Neal pada sisi kiri area dalam lingkaran ketika melawan Sacramento selama musim pertandingan terkait. Informasi ini merupakan alat yang berguna bagi pelatihnya, Phil Jackson, untuk membuat strategi dalam pertandingan dengan Sacramento Kings.

(Strategi yang didukung :efektivitas operasional, diferensiasi, inovasi, waktu).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar