Brilliani Ayunda (09.41010.0184)
Leza Risti Navyca (09.41010.0284)
Dwi Retno Wulandari (10.41010.0050)
Ni Nyoman Swastika J. (10.41010.0066)
Selasa, 11 Desember 2012
Rabu, 05 Desember 2012
Senin, 12 November 2012
Sedikit tentang E-goverment
Minggu, 11 November 2012
Serba-serbi LetsBuyIt.com
Sabtu, 22 September 2012
Penggunaan teknologi dan pengembangan bentuk market serta model dalam konsep E-business di kehidupan nyata
Berbicara tentang bisnis, ada beberapa definisi tentang bisnis menurut para ahli, diantara :
1. Menurut Mahmud Mach Foedz
Bisnis adalah perdagangan yg dilakukan oleh sekelompok orang yg terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Menurut Brown dan Petrello
Bisnis adalah suatu lembaga yg menghasilkan barang dan jasa yg dibutuhkan masyarakat.apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnispun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba.
3. Menurut Steinford
Bisnis adalah aktifitas yg menyediakan barang atau jasa yg diperlukan oleh konsumen yg memiliki badan usaha, maupun perorangan yg tidak memiliki badan hukum maupun badan usaha seperti, pedagang kaki lima yg tidak memiliki surat izin tempat usaha.
Secara garis besar E-business technology dapat dikatakan sebagai sebuah teknologi yang digunakan ketika melakukan kegiatan bisnis pada dunia maya (E-business). Teknologi yang dapat digunakan pada kegiatan E-business ada berbagai macam, diantaranya bisa menggunakan aplikasi web atau bisa juga memanfaatkan situs jejaring (facebook, twitter, dll). Disamping itu, E-business juga memiliki berbagai bentuk framework market seperti G2G, G2B, G2C, B2G, B2B, B2C, dll. E-business juga memiliki bermacam-macam model seperti E-shop, E-mall, E-procurement, Content provider, Virtual comunity, dll.
1. Menurut Mahmud Mach Foedz
Bisnis adalah perdagangan yg dilakukan oleh sekelompok orang yg terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Menurut Brown dan Petrello
Bisnis adalah suatu lembaga yg menghasilkan barang dan jasa yg dibutuhkan masyarakat.apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnispun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba.
3. Menurut Steinford
Bisnis adalah aktifitas yg menyediakan barang atau jasa yg diperlukan oleh konsumen yg memiliki badan usaha, maupun perorangan yg tidak memiliki badan hukum maupun badan usaha seperti, pedagang kaki lima yg tidak memiliki surat izin tempat usaha.
Sehingga garis besarnya bisnis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan perdagangan yang menghasilkan sebuah keuntungan atau bisa juga menghasilkan kerugian.
Kini bisnis tidak lagi sekedar perdagangan yang dilakukan secara langsung, pemanfaatan teknologi pun kian marak dalam pelaksanaan bisnis pada era globalisasi ini. Umumnya teknologi yang digunakan dalam berbisnis yakni melalui media internet atau komputer, namun tidak menutup kemungkinan penggunaan teknologi lain untuk pemnfaatan bisnis itu sendiri. Bisnis yang dalam pelaksanaannya didukung oleh teknologi biasa dikenal sebagai E-business.
Secara garis besar E-business technology dapat dikatakan sebagai sebuah teknologi yang digunakan ketika melakukan kegiatan bisnis pada dunia maya (E-business). Teknologi yang dapat digunakan pada kegiatan E-business ada berbagai macam, diantaranya bisa menggunakan aplikasi web atau bisa juga memanfaatkan situs jejaring (facebook, twitter, dll). Disamping itu, E-business juga memiliki berbagai bentuk framework market seperti G2G, G2B, G2C, B2G, B2B, B2C, dll. E-business juga memiliki bermacam-macam model seperti E-shop, E-mall, E-procurement, Content provider, Virtual comunity, dll.
Kali ini saya akan mereview salah satu website dari perusahaan ternama yang menerapkan E-business dalam melayani customernya, berikut info selengkapnya...
Beberapa kaum hawa mungkin tidak asing lagi dengan nama "ORIFLAME". Perusahaan yang didirikan oleh dua bersaudara dan teman mereka pada tahun 1967 ini bergerak dibidang kencantikan.Oriflame menawarkan produk kosmetik dan perawatan kulit alami berkualitas tinggi melalui jaringan penjual mandiri (independent sales), yang berbeda dengan sistem retail pada umumnya. Saat ini oriflame memiliki kantor penjualan di 59 negara dan sekitar 3,3 juta consultan mandiri diseluruh penjuru dunia.
Oriflame Indonesia sendiri merupakan perusahaan kosmetika nomor 1 dengan sistem penjualan mandiri di Indonesia. Dengan begitu banyaknya jaringan yang terdapat di perusahaan ini, Perusahaan sebesar ORIFLAME tidak mungkin tidak memanfaatkan teknologi internet dalam melakukan proses bisnisnya. Dari website yang dapat diakses di http://oriflame.co.id/, sudah terlihat jelas bahwa Oriflame memanfaatkan teknologi internet dalam proses bisnisnya. Selain itu Oriflame juga tidak ketinggalan memasarkan produk mereka melalui situs jejaring seperti facebook (https://www.facebook.com/oriflame). Namun bedanya jika mengakses melalui situs jejaring, kita hanya akan disuguhkan produk-produk kecantikan dan perawatan yang mereka jual. Beda halnya ketika kita mengakses website resmi Oriflame ini, selain memajang berbagai produk kecantikan dan perawatan, dalam websitenya pengunjung juga dapat memesan produk Oriflame dengan syarat pengunjung tersebut telah mendaftar sebagai member Oriflame.
Jika dilihat lebih dalam, situs resmi Oriflame ini termasuk dalam framework market B2B dalam konsep E-business. Mengapa bisa dikatakan demikian? karena konsep dari B2B (Business to Business) itu sendiri adalah suatu transaksi secara elektronik antara entitas atau obyek bisnis yang satu ke obyek bisnis yang lain untuk pembelian barang dan jasa, informasi, dan juga melakukan konsultasi. Sudah jelas terlihat, didalam website Oriflame ini pengunjung yang telah menjadi member selain dapat memesan produk Oriflame, mereka juga dapat melakukan konsultasi tentang bisnis Oriflame itu sendiri. Pengunjung yang belum menjadi member pun dapat membaca berbagai informasi tentang bisnis Oriflame yang memiliki sistem jaringan, dengan tujuan menarik minat mereka (khususnya kaum wanita atau ibu rumah tangga) untuk bergabung ke dalam jaringan Oriflame tersebut.
Dari berbagai macam model E-business yang ada, website Oriflame ini termasuk model E-procurement dan Content provider. Dikatakan E-procurement karena website ini menyediakan fasilitas pemesanan barang atau produk untuk proses pengadaan barang bagi member yang menjual kembali produk Oriflame kepada orang lain yang bukan member dari Oriflame. Sedangkan dikatakan menganut model Content provider karena website ini memberikan informasi dan pengetahuan yang luas akan proses bisnis dari jaringan Oriflame itu sendiri pada pengunjung yang belum menjadi member atau anggota Oriflame, disamping penyediaan katalog online yang dapat dilihat oleh pengunjung situs tersebut.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perusahaan yang jaringannya berskala Internasional seperti Oriflame ini sangat cocok menggunakan konsep E-business dalam penerapan proses bisnisnya. Sebab selain menghemat biaya, hal ini juga dapat mempersingkat waktu dalam melakukan konsultasi dengan para member baru atau calon member lainnya.
Disusun oleh :
Nim/Nama : 10.41010.0066/Ni Nyoman Swastika J.
Dosen : Tan Amelia
Tugas : Mereview salah satu website dan melakukan analisa terhadap website tersebut, dilihat dari perspektif teknologi yang digunakan, market dan model yang dikembangkan.
Kelas : P2
Oriflame Indonesia sendiri merupakan perusahaan kosmetika nomor 1 dengan sistem penjualan mandiri di Indonesia. Dengan begitu banyaknya jaringan yang terdapat di perusahaan ini, Perusahaan sebesar ORIFLAME tidak mungkin tidak memanfaatkan teknologi internet dalam melakukan proses bisnisnya. Dari website yang dapat diakses di http://oriflame.co.id/, sudah terlihat jelas bahwa Oriflame memanfaatkan teknologi internet dalam proses bisnisnya. Selain itu Oriflame juga tidak ketinggalan memasarkan produk mereka melalui situs jejaring seperti facebook (https://www.facebook.com/oriflame). Namun bedanya jika mengakses melalui situs jejaring, kita hanya akan disuguhkan produk-produk kecantikan dan perawatan yang mereka jual. Beda halnya ketika kita mengakses website resmi Oriflame ini, selain memajang berbagai produk kecantikan dan perawatan, dalam websitenya pengunjung juga dapat memesan produk Oriflame dengan syarat pengunjung tersebut telah mendaftar sebagai member Oriflame.
Jika dilihat lebih dalam, situs resmi Oriflame ini termasuk dalam framework market B2B dalam konsep E-business. Mengapa bisa dikatakan demikian? karena konsep dari B2B (Business to Business) itu sendiri adalah suatu transaksi secara elektronik antara entitas atau obyek bisnis yang satu ke obyek bisnis yang lain untuk pembelian barang dan jasa, informasi, dan juga melakukan konsultasi. Sudah jelas terlihat, didalam website Oriflame ini pengunjung yang telah menjadi member selain dapat memesan produk Oriflame, mereka juga dapat melakukan konsultasi tentang bisnis Oriflame itu sendiri. Pengunjung yang belum menjadi member pun dapat membaca berbagai informasi tentang bisnis Oriflame yang memiliki sistem jaringan, dengan tujuan menarik minat mereka (khususnya kaum wanita atau ibu rumah tangga) untuk bergabung ke dalam jaringan Oriflame tersebut.
Dari berbagai macam model E-business yang ada, website Oriflame ini termasuk model E-procurement dan Content provider. Dikatakan E-procurement karena website ini menyediakan fasilitas pemesanan barang atau produk untuk proses pengadaan barang bagi member yang menjual kembali produk Oriflame kepada orang lain yang bukan member dari Oriflame. Sedangkan dikatakan menganut model Content provider karena website ini memberikan informasi dan pengetahuan yang luas akan proses bisnis dari jaringan Oriflame itu sendiri pada pengunjung yang belum menjadi member atau anggota Oriflame, disamping penyediaan katalog online yang dapat dilihat oleh pengunjung situs tersebut.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perusahaan yang jaringannya berskala Internasional seperti Oriflame ini sangat cocok menggunakan konsep E-business dalam penerapan proses bisnisnya. Sebab selain menghemat biaya, hal ini juga dapat mempersingkat waktu dalam melakukan konsultasi dengan para member baru atau calon member lainnya.
Disusun oleh :
Nim/Nama : 10.41010.0066/Ni Nyoman Swastika J.
Dosen : Tan Amelia
Tugas : Mereview salah satu website dan melakukan analisa terhadap website tersebut, dilihat dari perspektif teknologi yang digunakan, market dan model yang dikembangkan.
Kelas : P2
Rabu, 25 April 2012
Tugas Jaringan Komputer
1.Jelaskan Implikasi Etis IT Outsourcing ditinjau dari Implikasi Individu, Masyarakat, Perusahaan, Manajer TI.
a. Implikasi Individu
Individu mengalami imperatif organisasi melalui pekerjaan mereka. Pekerja mengevaluasi tugas, mengatur pekerjaan, hubungan dengan teman sebaya, dan kompensasi terhadap kerangka referensi pribadi. Karena outsourcing, kontrak kerja antara pekerja pengguna teknologi dan organisasi telah berubah secara mendasar. Siklus hidup teknologi dalam waktu singkat telah mengakibatkan perubahan yang banyak antara teknologi, eksploitasi instalasi dan pensiun. Individu melihat dalam siklus ini terjadi penurunan dari nilai pengetahuan dan pengalaman, serta perubahan citra diri mereka. Kekuatan ekonomi, seperti globalisasi, juga mengubah hubungan pekerja pada pekerjaan mereka, serta telah melemahkan ikatan antara majikan dan karyawan.
a. Implikasi Individu
Individu mengalami imperatif organisasi melalui pekerjaan mereka. Pekerja mengevaluasi tugas, mengatur pekerjaan, hubungan dengan teman sebaya, dan kompensasi terhadap kerangka referensi pribadi. Karena outsourcing, kontrak kerja antara pekerja pengguna teknologi dan organisasi telah berubah secara mendasar. Siklus hidup teknologi dalam waktu singkat telah mengakibatkan perubahan yang banyak antara teknologi, eksploitasi instalasi dan pensiun. Individu melihat dalam siklus ini terjadi penurunan dari nilai pengetahuan dan pengalaman, serta perubahan citra diri mereka. Kekuatan ekonomi, seperti globalisasi, juga mengubah hubungan pekerja pada pekerjaan mereka, serta telah melemahkan ikatan antara majikan dan karyawan.
b. Implikasi Masyarakat
Masyarakat luas berpartisipasi dalam dinamika teknologi memungkinkan biaya pergeseran. Sebagai contoh, pekerjaan teknologi manufaktur yang lebih rendah bergerak untuk menurunkan biaya lokasi diulang dalam industri informasi layanan, efek pada masyarakat faktor kunci sukses, seperti pembangkit modal intelektual dan retensi, pengembangan tenaga kerja keahlian dan kelangsungan hidup pertumbuhan ekonomi telah menjadi permainan yang adil untuk peninjau etik. Perusahaan dapat dengan mudah membuat langkah kecil dari menciptakan pabrik untuk konsumsi lokal, untuk merancang produk lokal dan untuk dijual di seluruh dunia. Dalam pembuatan elektronik, misalnya, permainan akhir dari kecenderungan ini adalah pengembangan perusahaan yang bergerak khusus kerja di beberapa masyarakat tergantung pada biaya atau politik. Apakah keputusan perusahaan tentang outsourcing mengurangi masyarakat yang menciptakan mereka atau memungkinkan masyarakat-masyarakat di seluruh dunia untuk menjadi lebih kompetitif?
c. Implikasi Perusahaan
Menyeimbangkan kepentingan ekonomi adalah kebutuhan perusahaan untuk berperilaku etis. Di luar hukum mematuhi, perusahaan diharapkan untuk berperilaku adil terhadap mereka, karyawan pemilik saham dan pelanggan. Korporasi diharapkan untuk berperilaku etis dalam standar budaya mereka sendiri dan untuk memastikan bahwa pemasok mereka berperilaku begitu juga. Dan Ini bukanlah masalah sederhana.
d. Implikasi untuk Manajer TI
Dalam konteks kompetensi perusahaan, pentingnya teknologi informasi telah mengalami transformasi besar dengan implikasi untuk menentukan kandidat teknologi untuk kedua rightsizing dan outsourcing. Dalam model pra-outsourcing, menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh IBM Global Services (2002, hal. 17), organisasi TI bertanggung jawab untuk keseluruhan strategi TI dan arsitektur, proyek dan pengadaan teknologi dan manajemen sistem. Organisasi TI juga dirancang, dibangun, aplikasi ditingkatkan dan dipelihara. Sebaliknya, organisasi TI modern yang tetap di-rumah kontrol arsitektur dan manajemen proyek, tetapi perubahan kecil ke arah perspektif bisnis jelas dalam tugas-tugas inti lainnya. Hari ini, organisasi TI bertanggung jawab untuk keahlian domain dan analisis proses bisnis. Penting untuk pembahasan kita tentang outsourcing, organisasi juga merupakan integrator sistem global, manajer TI sumber strategis dan bertanggung jawab untuk hubungan pemasok.
2. Jelaskan Evolusi IT Outsourcing ditinjau berdasarkan content dibawah ini:
• First Generation Outsourcing - Extended Functionality
Awal informasi jasa outsourcing berfokus pada fungsionalitas yang diperluas dalam lingkungan komputer dan manajemen biaya. Para komersial pertama komputer Outsourcing peluang dihasilkan dari sifat terpusat dari komputasi awal dan keberadaan besar, komputer yang kompleks. Sebagai perangkat terminal dasar masukan dikembangkan, dan komunikasi kapasitas antara host dan terminal meningkat, hubungan antara remote user dan mesin pusat menjadi mungkin. Kecepatan dari mainframe dan tingkat interaksi relatif lambat antara pengguna dan mesin sentral. Pemilik mesin terpusat mampu menjual akses ke perangkat keras dan sumber daya komputasi mereka melalui time-sharing. Dampak dari Outsourcing awal pada individu, perusahaan dan masyarakat relatif jinak. Organisasi yang membeli layanan yang tidak bisa dengan mudah menjadi host internal. Staffing tidak dikurangi. Secara ekonomi, aset sedang lebih baik dimanfaatkan. Bahkan dalam bentuk awal dari outsourcing, ada benih-benih masalah etis yang akan tumbuh dari waktu ke waktu. Apa tanggung jawab suatu perusahaan memiliki untuk kualitas pengalaman kerja? Apakah perusahaan memiliki hak untuk menentukan kondisi kerja dan lokasi? Time-sharing diwakili otomatisasi pekerjaan entri data, menghilangkan kebutuhan untuk sambungan orang-ke-orang kontak, dan manusiawi pekerjaan. Akhirnya, time-sharing akan mengakibatkan pergerakan pekerjaan lepas pantai. Timesharing kebutuhan untuk memaksimalkan investasi perangkat keras komputasi menyebabkan 24 oleh 7 operasi, setting panggung untuk model operasi global di mana semua hubungan dengan geografi telah dieliminasi. Kurangnya hubungan geografis dipengaruhi jam kerja dan gaya hidup karyawan. Keputusan untuk membeli, tidak membangun juga berarti bahwa perusahaan tidak berinvestasi secara lokal, tetapi mentransfer kekayaan dan keterampilan di luar lingkungan terdekat. Perubahan ini, yang memiliki efek negatif terhadap individu dan masyarakat lokal, memiliki asal-usul mereka dalam pengembangan teknologi awal.
• Second Generation Outsourcing - Physical Outsourcing
Berikutnya pada jalur situasi sourcing saat ini adalah Outsourcing fisik. Menanggapi kompleksitas dari dukungan dan fasilitas fisik khusus yang diperlukan untuk mengoperasikan komputer atau jaringan, perusahaan mulai melakukan outsourcing operasi TI. Perusahaan seperti IBM dan EDS diikuti dalam outsourcing operasional perangkat keras dan operasi oleh perusahaan akuntansi dan konsultasi besar dan pemasok telekomunikasi. Deregulasi penyedia telekomunikasi dan kemungkinan untuk organisasi besar untuk mengembangkan data pribadi dan jaringan suara juga memberikan kontribusi untuk membuat Outsourcing operasional dapat diterima. Dengan pertumbuhan komputasi terdistribusi dan penciptaan tantangan manajemen telekomunikasi, outsourcing operasional dapat diperluas untuk mencakup infrastruktur seluruh komputer dari desktop ke mainframe. Menurut Overby (2002), operasional outsourcing akan terus tumbuh tetapi pada tingkat yang melambat sampai 2006.
• Third Generation Outsourcing - Offshore and Process Outsourcing
melalui infrastruktur pada permintaan, sebagai utilitas atau penyedia layanan aplikasi (ASP), sebagai solusi turnkey atau perangkat lunak di bayar untuk model penggunaan, pilihan metode pelaksanaan menimbulkan pertanyaan tentang dampak terhadap karyawan, perusahaan, masyarakat dan masyarakat yang lebih luas. Dua implementasi saat ini off shoring and business process outsourcing.
Dalam off shoring, the development, maintenance atau support TI diberikan kepada pemasok melakukan bisnis di negara asing. Off shoring, awalnya dipopulerkan oleh perusahaan India seperti Infosys, Wipro dan TATA, dan sekarang tersedia di negara lain seperti Irlandia, Kanada, Meksiko, Cina, Israel Rusia dan Filipina menawarkan pengembangan dan pemeliharaan untuk 10% sampai 50% kurang dari bunga di Amerika Serikat. Selain itu, pecahnya Uni Soviet tersedia kolam besar terampil profesional TI dalam Rusia dan negara-negara lain dari blok Soviet. Jumlah pekerjaan yang dikirim luar negeri dan nilai dari pekerjaan yang dilakukan di luar negeri diperkirakan meningkat secara dramatis.
"Di Asia, negara-negara seperti Singapura, Filipina, dan Malaysia telah mulai untuk menarik proyek TI yang pernah dilaksanakan di AS dan negara Barat lainnya lain pasar panas untuk back-kantor proyek adalah India,. Yang memiliki, besar berbahasa Inggris tenaga kerja. NASSCOM, asosiasi utama India untuk perangkat lunak dan TI perusahaan jasa, mengatakan dalam sebuah laporan yang dikeluarkan pada tanggal 10 Juni 2002, bahwa India akan mempekerjakan 4 juta orang dan dapatkan $ 30 miliar dari ekspor TI layanan dengan 2008 "(Perdebatan Kelangkaan dan Keterampilan -Pekerja TI, ayat 20).
Dengan penurunan permintaan untuk keterampilan komputer setelah tahun 2000, pekerjaan perbaikan dan pengurangan staf karena krisis telekomunikasi, banyak perusahaan-perusahaan bersaing pada harga, membuat mereka bahkan lebih menarik bagi manajer TI mencari pengurangan biaya. Penerapan lain dari outsourcing yang telah menjadi populer adalah proses bisnis outsourcing (BPO). Dalam proses bisnis outsourcing, fungsi seluruh disediakan oleh pihak ketiga, ini termasuk keahlian proses, teknologi, termasuk teknologi IT, dan operasi. Hubungan manajemen dan pengaturan kebijakan tetap dengan organisasi asli. Apakah dilihat dari perspektif fungsional atau implementasi, manajer TI mempertimbangkan outsourcing harus menyadari bahwa pemasok pilihan mereka hanya dapat berhasil melalui penyediaan layanan ini dengan biaya lebih rendah daripada perusahaan saat melakukan atau menerima keuntungan yang lebih rendah. Tidak seperti perusahaan, yang memperlakukan TI sebagai pusat biaya, pemasok harus membuat keuntungan untuk bertahan dalam bisnis. Manajer TI etis mempertimbangkan outsourcing harus bertanya dari mana keuntungan akan datang. Dalam kasus terbaik, pemasok akan mendapatkan keuntungan dari skala ekonomi, inefisiensi dalam perusahaan atau eksploitasi teknologi yang lebih baik. Sebagai Glassman (2000) menjelaskan, "Di sisi lain transaksi adalah spesialis keuntungan mencari spesialis sering menikmati skala ekonomi dalam memberikan pelayanan,. Memiliki keahlian yang lebih besar, dan dapat memobilisasi cepat kemampuan yang beragam diperlukan untuk memberikan solusi teknis" (hal. 1). Sayangnya, metode sederhana adalah dengan menggunakan tenaga kerja dibayar lebih rendah.
3.Jelaskan dengan contoh faktor yang perlu diperhatikan ketika Manajer TI melakukan Outsourcing. Ditinjau dari business value dan Sosio Impact.
Ditinjau dari business value dan sosio impact, faktor yang perlu diperhatikan ketika manajer TI melakukan outsourcing contohnya pada bidang pemasaran dalam perusahaan pembuatan mobil diantaranya :
1. Kinerja standar untuk bidang pemasaran telah berubah dalam arti mutu, kecepatan dan tingkat pelayanan
2. Perbandingan kinerja bidang pemasaran dengan perusahaan lain yang berskala dunia
3. Hasil kinerja bidang pemasaran perusahaan itu sendiri
4. Biaya aktivitas dalam pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri
5. Biaya apabila aktivitas bidang pemasaran diberlakukan sebuah outsourcing
6. Perbaikan kinerja bidang pemasaran pada perusahaan itu sendiri dapat diperbaiki secara berarti dengan mengacu pada perbandingan dengan perusahaan lain tanpa melakukan outsourcing
7. Kemampuan perusahaan untuk melakukan perubahan dan perbaikan secara radikal yang akan mendekati pada contoh yang lebih baik atau patokan dari perusahaan itu sendiri.
Masyarakat luas berpartisipasi dalam dinamika teknologi memungkinkan biaya pergeseran. Sebagai contoh, pekerjaan teknologi manufaktur yang lebih rendah bergerak untuk menurunkan biaya lokasi diulang dalam industri informasi layanan, efek pada masyarakat faktor kunci sukses, seperti pembangkit modal intelektual dan retensi, pengembangan tenaga kerja keahlian dan kelangsungan hidup pertumbuhan ekonomi telah menjadi permainan yang adil untuk peninjau etik. Perusahaan dapat dengan mudah membuat langkah kecil dari menciptakan pabrik untuk konsumsi lokal, untuk merancang produk lokal dan untuk dijual di seluruh dunia. Dalam pembuatan elektronik, misalnya, permainan akhir dari kecenderungan ini adalah pengembangan perusahaan yang bergerak khusus kerja di beberapa masyarakat tergantung pada biaya atau politik. Apakah keputusan perusahaan tentang outsourcing mengurangi masyarakat yang menciptakan mereka atau memungkinkan masyarakat-masyarakat di seluruh dunia untuk menjadi lebih kompetitif?
c. Implikasi Perusahaan
Menyeimbangkan kepentingan ekonomi adalah kebutuhan perusahaan untuk berperilaku etis. Di luar hukum mematuhi, perusahaan diharapkan untuk berperilaku adil terhadap mereka, karyawan pemilik saham dan pelanggan. Korporasi diharapkan untuk berperilaku etis dalam standar budaya mereka sendiri dan untuk memastikan bahwa pemasok mereka berperilaku begitu juga. Dan Ini bukanlah masalah sederhana.
d. Implikasi untuk Manajer TI
Dalam konteks kompetensi perusahaan, pentingnya teknologi informasi telah mengalami transformasi besar dengan implikasi untuk menentukan kandidat teknologi untuk kedua rightsizing dan outsourcing. Dalam model pra-outsourcing, menurut sebuah studi yang diterbitkan oleh IBM Global Services (2002, hal. 17), organisasi TI bertanggung jawab untuk keseluruhan strategi TI dan arsitektur, proyek dan pengadaan teknologi dan manajemen sistem. Organisasi TI juga dirancang, dibangun, aplikasi ditingkatkan dan dipelihara. Sebaliknya, organisasi TI modern yang tetap di-rumah kontrol arsitektur dan manajemen proyek, tetapi perubahan kecil ke arah perspektif bisnis jelas dalam tugas-tugas inti lainnya. Hari ini, organisasi TI bertanggung jawab untuk keahlian domain dan analisis proses bisnis. Penting untuk pembahasan kita tentang outsourcing, organisasi juga merupakan integrator sistem global, manajer TI sumber strategis dan bertanggung jawab untuk hubungan pemasok.
2. Jelaskan Evolusi IT Outsourcing ditinjau berdasarkan content dibawah ini:
• First Generation Outsourcing - Extended Functionality
Awal informasi jasa outsourcing berfokus pada fungsionalitas yang diperluas dalam lingkungan komputer dan manajemen biaya. Para komersial pertama komputer Outsourcing peluang dihasilkan dari sifat terpusat dari komputasi awal dan keberadaan besar, komputer yang kompleks. Sebagai perangkat terminal dasar masukan dikembangkan, dan komunikasi kapasitas antara host dan terminal meningkat, hubungan antara remote user dan mesin pusat menjadi mungkin. Kecepatan dari mainframe dan tingkat interaksi relatif lambat antara pengguna dan mesin sentral. Pemilik mesin terpusat mampu menjual akses ke perangkat keras dan sumber daya komputasi mereka melalui time-sharing. Dampak dari Outsourcing awal pada individu, perusahaan dan masyarakat relatif jinak. Organisasi yang membeli layanan yang tidak bisa dengan mudah menjadi host internal. Staffing tidak dikurangi. Secara ekonomi, aset sedang lebih baik dimanfaatkan. Bahkan dalam bentuk awal dari outsourcing, ada benih-benih masalah etis yang akan tumbuh dari waktu ke waktu. Apa tanggung jawab suatu perusahaan memiliki untuk kualitas pengalaman kerja? Apakah perusahaan memiliki hak untuk menentukan kondisi kerja dan lokasi? Time-sharing diwakili otomatisasi pekerjaan entri data, menghilangkan kebutuhan untuk sambungan orang-ke-orang kontak, dan manusiawi pekerjaan. Akhirnya, time-sharing akan mengakibatkan pergerakan pekerjaan lepas pantai. Timesharing kebutuhan untuk memaksimalkan investasi perangkat keras komputasi menyebabkan 24 oleh 7 operasi, setting panggung untuk model operasi global di mana semua hubungan dengan geografi telah dieliminasi. Kurangnya hubungan geografis dipengaruhi jam kerja dan gaya hidup karyawan. Keputusan untuk membeli, tidak membangun juga berarti bahwa perusahaan tidak berinvestasi secara lokal, tetapi mentransfer kekayaan dan keterampilan di luar lingkungan terdekat. Perubahan ini, yang memiliki efek negatif terhadap individu dan masyarakat lokal, memiliki asal-usul mereka dalam pengembangan teknologi awal.
• Second Generation Outsourcing - Physical Outsourcing
Berikutnya pada jalur situasi sourcing saat ini adalah Outsourcing fisik. Menanggapi kompleksitas dari dukungan dan fasilitas fisik khusus yang diperlukan untuk mengoperasikan komputer atau jaringan, perusahaan mulai melakukan outsourcing operasi TI. Perusahaan seperti IBM dan EDS diikuti dalam outsourcing operasional perangkat keras dan operasi oleh perusahaan akuntansi dan konsultasi besar dan pemasok telekomunikasi. Deregulasi penyedia telekomunikasi dan kemungkinan untuk organisasi besar untuk mengembangkan data pribadi dan jaringan suara juga memberikan kontribusi untuk membuat Outsourcing operasional dapat diterima. Dengan pertumbuhan komputasi terdistribusi dan penciptaan tantangan manajemen telekomunikasi, outsourcing operasional dapat diperluas untuk mencakup infrastruktur seluruh komputer dari desktop ke mainframe. Menurut Overby (2002), operasional outsourcing akan terus tumbuh tetapi pada tingkat yang melambat sampai 2006.
• Third Generation Outsourcing - Offshore and Process Outsourcing
melalui infrastruktur pada permintaan, sebagai utilitas atau penyedia layanan aplikasi (ASP), sebagai solusi turnkey atau perangkat lunak di bayar untuk model penggunaan, pilihan metode pelaksanaan menimbulkan pertanyaan tentang dampak terhadap karyawan, perusahaan, masyarakat dan masyarakat yang lebih luas. Dua implementasi saat ini off shoring and business process outsourcing.
Dalam off shoring, the development, maintenance atau support TI diberikan kepada pemasok melakukan bisnis di negara asing. Off shoring, awalnya dipopulerkan oleh perusahaan India seperti Infosys, Wipro dan TATA, dan sekarang tersedia di negara lain seperti Irlandia, Kanada, Meksiko, Cina, Israel Rusia dan Filipina menawarkan pengembangan dan pemeliharaan untuk 10% sampai 50% kurang dari bunga di Amerika Serikat. Selain itu, pecahnya Uni Soviet tersedia kolam besar terampil profesional TI dalam Rusia dan negara-negara lain dari blok Soviet. Jumlah pekerjaan yang dikirim luar negeri dan nilai dari pekerjaan yang dilakukan di luar negeri diperkirakan meningkat secara dramatis.
"Di Asia, negara-negara seperti Singapura, Filipina, dan Malaysia telah mulai untuk menarik proyek TI yang pernah dilaksanakan di AS dan negara Barat lainnya lain pasar panas untuk back-kantor proyek adalah India,. Yang memiliki, besar berbahasa Inggris tenaga kerja. NASSCOM, asosiasi utama India untuk perangkat lunak dan TI perusahaan jasa, mengatakan dalam sebuah laporan yang dikeluarkan pada tanggal 10 Juni 2002, bahwa India akan mempekerjakan 4 juta orang dan dapatkan $ 30 miliar dari ekspor TI layanan dengan 2008 "(Perdebatan Kelangkaan dan Keterampilan -Pekerja TI, ayat 20).
Dengan penurunan permintaan untuk keterampilan komputer setelah tahun 2000, pekerjaan perbaikan dan pengurangan staf karena krisis telekomunikasi, banyak perusahaan-perusahaan bersaing pada harga, membuat mereka bahkan lebih menarik bagi manajer TI mencari pengurangan biaya. Penerapan lain dari outsourcing yang telah menjadi populer adalah proses bisnis outsourcing (BPO). Dalam proses bisnis outsourcing, fungsi seluruh disediakan oleh pihak ketiga, ini termasuk keahlian proses, teknologi, termasuk teknologi IT, dan operasi. Hubungan manajemen dan pengaturan kebijakan tetap dengan organisasi asli. Apakah dilihat dari perspektif fungsional atau implementasi, manajer TI mempertimbangkan outsourcing harus menyadari bahwa pemasok pilihan mereka hanya dapat berhasil melalui penyediaan layanan ini dengan biaya lebih rendah daripada perusahaan saat melakukan atau menerima keuntungan yang lebih rendah. Tidak seperti perusahaan, yang memperlakukan TI sebagai pusat biaya, pemasok harus membuat keuntungan untuk bertahan dalam bisnis. Manajer TI etis mempertimbangkan outsourcing harus bertanya dari mana keuntungan akan datang. Dalam kasus terbaik, pemasok akan mendapatkan keuntungan dari skala ekonomi, inefisiensi dalam perusahaan atau eksploitasi teknologi yang lebih baik. Sebagai Glassman (2000) menjelaskan, "Di sisi lain transaksi adalah spesialis keuntungan mencari spesialis sering menikmati skala ekonomi dalam memberikan pelayanan,. Memiliki keahlian yang lebih besar, dan dapat memobilisasi cepat kemampuan yang beragam diperlukan untuk memberikan solusi teknis" (hal. 1). Sayangnya, metode sederhana adalah dengan menggunakan tenaga kerja dibayar lebih rendah.
3.Jelaskan dengan contoh faktor yang perlu diperhatikan ketika Manajer TI melakukan Outsourcing. Ditinjau dari business value dan Sosio Impact.
Ditinjau dari business value dan sosio impact, faktor yang perlu diperhatikan ketika manajer TI melakukan outsourcing contohnya pada bidang pemasaran dalam perusahaan pembuatan mobil diantaranya :
1. Kinerja standar untuk bidang pemasaran telah berubah dalam arti mutu, kecepatan dan tingkat pelayanan
2. Perbandingan kinerja bidang pemasaran dengan perusahaan lain yang berskala dunia
3. Hasil kinerja bidang pemasaran perusahaan itu sendiri
4. Biaya aktivitas dalam pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri
5. Biaya apabila aktivitas bidang pemasaran diberlakukan sebuah outsourcing
6. Perbaikan kinerja bidang pemasaran pada perusahaan itu sendiri dapat diperbaiki secara berarti dengan mengacu pada perbandingan dengan perusahaan lain tanpa melakukan outsourcing
7. Kemampuan perusahaan untuk melakukan perubahan dan perbaikan secara radikal yang akan mendekati pada contoh yang lebih baik atau patokan dari perusahaan itu sendiri.
Minggu, 01 April 2012
Manajemen Pemasaran (Tugas)
Pengertian perilaku konsumen
Menurut para ahli, pengertian perilaku konsumen adalah :
• Merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok atau organisasi melakukan proses pemilihan, pengamanan, penggunaan dan penghentian produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhannya terhadap konsumen dan masyarakat (Hawkins, Best dan Coney (2007)).
• Mencakup proses pengambilan keputusan dan kegiatan yang dilakukan konsumen secara fisik dalam pengevaluasian, perolehan, penggunaan dan mendapatkan barang atau jasa (Loudon dan Bitta (1995)).
• Merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan sumber daya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang dan usaha) untuk mendapatkan barang atau jasa yang akan dikonsumsi (Menurut Schiffman dan Kanuk (2007)).
• Pemahaman terhadap perilaku konsumen mencakup pemahaman terhadap tindakan yang langsung dilakukan konsumen dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, serta termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut ( Engel, Blackwell dan Miniard (1995)).
Kesimpulannya :
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen
Adapun manfaat mempelajari perilaku konsumen ini,yaitu untuk kepentingan penyusunan strategi maupun bauran pemasaran. Dengan melalui pemahaman terhadap psikografis konsumen dan juga perilaku penggunaan, pemasaran dapat melakukan segmentasi berdasarkan variable tersebut. Manfaat lain juga dari mempelajari perilaku konsumen bagi perusahaan adalah memungkinkan perusahaan memahami dengan tepat kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga dapat membantunya untuk memuaskan pelanggan, menerapkan konsep pemasaran dan memperluas legitimasi ke masyarakat (sheth & Mittal, 2004).
Pengertian Elemen pemasaran
Elemen Marketing ada 9 (sembilan) yang dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok :
• Strategy (Segmentasi, Targeting, Positioning atau STP) untuk memenangkan Mind-share. Dalam membangun strategi yang kukuh, pertama-tama perusahaan harus mampu melihat pasar secara kreatif dan membagi-bagi pasar tersebut ke dalam segmen-segmen berdasarkan kondisi psikografis, demografis, geografis, dan behavior tertentu. Dari sini, kemudian perusahaan akan dapat memilih satu atau beberapa segmen tersebut yang akan dijadikan target pasar. Dan setelah itu, perusahaan akan dapat memosisikan produk, merek, dan perusahaan tersebut di dalam benak pelanggan target pasar tersebut. Positioning adalah janji yang diberikan produk, merek, dan perusahaan kepada pelanggannya, diteruskan dengan
• Tactick (Differentiation, Marketing Mix, Selling atau DMS) untuk memenangkan Market-share. Untuk memenuhi janji tersebut, perusahaan harus membangun diferensiasi yang solid. Selanjutnya, agar diferensiasi yang dibangun perusahaan kukuh, perusahaan harus mem-back up diferensiasi tersebut dengan marketing mix (strategi produk, harga, distribusi, dan promosi) yang kukuh pula. Setelah marketing mix, selanjutnya perusahaan juga harus menyusun strategi selling-nya dengan menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan, dan diakhiri dengan
• Value (Brand, Service, Process atau BSP) untuk memenangkan Heart-Share. Semua langkah yang dilakukan terhadap produk, sesungguhnya adalah bagian dari upaya untuk membangun merek. Merek tidak sekadar sebuah nama. Bukan juga sekadar sebuah logo atau simbol. Merek adalah "payung" yang merepresentasikan produk atau layanan Anda. Merek merupakan cerminan value yang perusahaan berikan kepada pelanggan. Itulah sebabnya mengapa ia menyebutnya sebagai "value indicator". Selanjutnya, perusahaan juga harus membangun konsep service. Apakah bisnis perusahaan itu adalah hotel, jualan bakso, menawarkan asuransi, atau membikin mobil, semuanya haruslah merupakan bisnis service--"Every business has to be a service business". Dan akhirnya, komponen terakhir dari sembilan elemen pemasaran adalah proses. Ujung-ujungnya, pembenahan proses ini diarahkan untuk menciptakan kualitas sebaik mungkin, biaya serendah mungkin, dan waktu penyampaian secepat mungkin.
Pengertian Strategi Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan . Segala sesuatu yang termasuk ke dalamnya adalah barang berwujud, jasa, events, tempat, organisasi, ide atau pun kombinasi antara hal-hal yang baru saja disebutkan. Siswanto Sutojo mengemukakan bahwa ada beberapa faktor penting yang wajib diperhatikan perusahaan dalam menyusun strategi produk mereka.
Faktor pertama adalah strategi pemilihan segmen pasar yang pernah mereka tentukan sebelumnya. Adapun faktor kedua adalah pengertian tentng hakekat produk di mata pembeli. Faktor ketiga adalah strategi produk pada tingkat kombinasi produk secara individual, pada tingkat seri produk dan pada tingkat kombinasi produk secara keseluruhan. Adapun faktor keempat adalah titik berat strategi pemasaran pada tiap tahap siklus kehidupan produk.
Strategi produk meliputi beberapa langkah, yaitu:
1. Analisis Situasi
Analisis situasi dilakukan terhadap lingkungan internal maupun eksternal. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain apakah perusahaan dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh lingkungan eksternalnya melalui sumber daya yang dimiliki, seberapa besar permintaan terhadap produk tertentu, dan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan tersebut.
2. Penentuan Tujuan Produk
Selain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, produk yang dihasilkan perusahaan dimaksudkan pula untuk memenuhi atau mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian, perlu dipertimbangkan apakah produk yang dihasilkan dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan perusahaan.
3. Penentuan Sasaran Pasar
Perusahaan dapat berusaha melayani pasar secara keseluruhan ataupun melakukan segmentasi. Denga demikian alternatif yang dapat dipilih adalah produk standar, customized product, maupun produk standar dengan modifikasi.
4. Penentuan Anggaran
Anggaran bisa bermanfaat sebagai alat perencanaan, koordinasi sekaligus sebagai pengendalian.
5. Penetapan Strategi Produk
Dalam tahap ini, alternatif-alternatif strategi prosuk dianalisis dan dinilai keunggulan dan kelemahannya, kemudian dipilih yang paling baik dan layak untuk kemudian diterapkan.
6. Evaluasi Pelaksanaan Strategi
Langkah yang terakhir adalah evaluasi atau penilaian terhadap pelaksanaan rencana yang telah disusun.
Pengertian komunikasi Pemasaran
Dibalik melejitnya suatu produk yang dikenal masyarakat, di sana terdapat peran bagian komunikasi pemasaran di suatu perusahaan. Bagian pemasaran ini terus melakukan komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung kepada para konsumen dengan tujuan untuk mengenal produknya lebih jauh lagi.Mengingat pentingnya suatu komunikasi dalam pemasaran suatu produk, maka hendaknya kita memahami tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan komunikasi pemasaran.
Pengertian komunikasi pemasaran sendiri yaitu sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual.
by : Ni Nyoman Swastika J. (10.41010.0066)
Menurut para ahli, pengertian perilaku konsumen adalah :
• Merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok atau organisasi melakukan proses pemilihan, pengamanan, penggunaan dan penghentian produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhannya terhadap konsumen dan masyarakat (Hawkins, Best dan Coney (2007)).
• Mencakup proses pengambilan keputusan dan kegiatan yang dilakukan konsumen secara fisik dalam pengevaluasian, perolehan, penggunaan dan mendapatkan barang atau jasa (Loudon dan Bitta (1995)).
• Merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan sumber daya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang dan usaha) untuk mendapatkan barang atau jasa yang akan dikonsumsi (Menurut Schiffman dan Kanuk (2007)).
• Pemahaman terhadap perilaku konsumen mencakup pemahaman terhadap tindakan yang langsung dilakukan konsumen dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, serta termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut ( Engel, Blackwell dan Miniard (1995)).
Kesimpulannya :
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen
Adapun manfaat mempelajari perilaku konsumen ini,yaitu untuk kepentingan penyusunan strategi maupun bauran pemasaran. Dengan melalui pemahaman terhadap psikografis konsumen dan juga perilaku penggunaan, pemasaran dapat melakukan segmentasi berdasarkan variable tersebut. Manfaat lain juga dari mempelajari perilaku konsumen bagi perusahaan adalah memungkinkan perusahaan memahami dengan tepat kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga dapat membantunya untuk memuaskan pelanggan, menerapkan konsep pemasaran dan memperluas legitimasi ke masyarakat (sheth & Mittal, 2004).
Pengertian Elemen pemasaran
Elemen Marketing ada 9 (sembilan) yang dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok :
• Strategy (Segmentasi, Targeting, Positioning atau STP) untuk memenangkan Mind-share. Dalam membangun strategi yang kukuh, pertama-tama perusahaan harus mampu melihat pasar secara kreatif dan membagi-bagi pasar tersebut ke dalam segmen-segmen berdasarkan kondisi psikografis, demografis, geografis, dan behavior tertentu. Dari sini, kemudian perusahaan akan dapat memilih satu atau beberapa segmen tersebut yang akan dijadikan target pasar. Dan setelah itu, perusahaan akan dapat memosisikan produk, merek, dan perusahaan tersebut di dalam benak pelanggan target pasar tersebut. Positioning adalah janji yang diberikan produk, merek, dan perusahaan kepada pelanggannya, diteruskan dengan
• Tactick (Differentiation, Marketing Mix, Selling atau DMS) untuk memenangkan Market-share. Untuk memenuhi janji tersebut, perusahaan harus membangun diferensiasi yang solid. Selanjutnya, agar diferensiasi yang dibangun perusahaan kukuh, perusahaan harus mem-back up diferensiasi tersebut dengan marketing mix (strategi produk, harga, distribusi, dan promosi) yang kukuh pula. Setelah marketing mix, selanjutnya perusahaan juga harus menyusun strategi selling-nya dengan menciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan, dan diakhiri dengan
• Value (Brand, Service, Process atau BSP) untuk memenangkan Heart-Share. Semua langkah yang dilakukan terhadap produk, sesungguhnya adalah bagian dari upaya untuk membangun merek. Merek tidak sekadar sebuah nama. Bukan juga sekadar sebuah logo atau simbol. Merek adalah "payung" yang merepresentasikan produk atau layanan Anda. Merek merupakan cerminan value yang perusahaan berikan kepada pelanggan. Itulah sebabnya mengapa ia menyebutnya sebagai "value indicator". Selanjutnya, perusahaan juga harus membangun konsep service. Apakah bisnis perusahaan itu adalah hotel, jualan bakso, menawarkan asuransi, atau membikin mobil, semuanya haruslah merupakan bisnis service--"Every business has to be a service business". Dan akhirnya, komponen terakhir dari sembilan elemen pemasaran adalah proses. Ujung-ujungnya, pembenahan proses ini diarahkan untuk menciptakan kualitas sebaik mungkin, biaya serendah mungkin, dan waktu penyampaian secepat mungkin.
Pengertian Strategi Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan . Segala sesuatu yang termasuk ke dalamnya adalah barang berwujud, jasa, events, tempat, organisasi, ide atau pun kombinasi antara hal-hal yang baru saja disebutkan. Siswanto Sutojo mengemukakan bahwa ada beberapa faktor penting yang wajib diperhatikan perusahaan dalam menyusun strategi produk mereka.
Faktor pertama adalah strategi pemilihan segmen pasar yang pernah mereka tentukan sebelumnya. Adapun faktor kedua adalah pengertian tentng hakekat produk di mata pembeli. Faktor ketiga adalah strategi produk pada tingkat kombinasi produk secara individual, pada tingkat seri produk dan pada tingkat kombinasi produk secara keseluruhan. Adapun faktor keempat adalah titik berat strategi pemasaran pada tiap tahap siklus kehidupan produk.
Strategi produk meliputi beberapa langkah, yaitu:
1. Analisis Situasi
Analisis situasi dilakukan terhadap lingkungan internal maupun eksternal. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain apakah perusahaan dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh lingkungan eksternalnya melalui sumber daya yang dimiliki, seberapa besar permintaan terhadap produk tertentu, dan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan tersebut.
2. Penentuan Tujuan Produk
Selain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, produk yang dihasilkan perusahaan dimaksudkan pula untuk memenuhi atau mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian, perlu dipertimbangkan apakah produk yang dihasilkan dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan perusahaan.
3. Penentuan Sasaran Pasar
Perusahaan dapat berusaha melayani pasar secara keseluruhan ataupun melakukan segmentasi. Denga demikian alternatif yang dapat dipilih adalah produk standar, customized product, maupun produk standar dengan modifikasi.
4. Penentuan Anggaran
Anggaran bisa bermanfaat sebagai alat perencanaan, koordinasi sekaligus sebagai pengendalian.
5. Penetapan Strategi Produk
Dalam tahap ini, alternatif-alternatif strategi prosuk dianalisis dan dinilai keunggulan dan kelemahannya, kemudian dipilih yang paling baik dan layak untuk kemudian diterapkan.
6. Evaluasi Pelaksanaan Strategi
Langkah yang terakhir adalah evaluasi atau penilaian terhadap pelaksanaan rencana yang telah disusun.
Pengertian komunikasi Pemasaran
Dibalik melejitnya suatu produk yang dikenal masyarakat, di sana terdapat peran bagian komunikasi pemasaran di suatu perusahaan. Bagian pemasaran ini terus melakukan komunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung kepada para konsumen dengan tujuan untuk mengenal produknya lebih jauh lagi.Mengingat pentingnya suatu komunikasi dalam pemasaran suatu produk, maka hendaknya kita memahami tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan komunikasi pemasaran.
Pengertian komunikasi pemasaran sendiri yaitu sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual.
by : Ni Nyoman Swastika J. (10.41010.0066)
Jumat, 02 Maret 2012
Data Link Layer
Pertama kalinya mungkin ada yang mengira bahwa data link layer merupakan masalah kecil karena tidak ada software yang perlu dipelajari. Namun terkadang rangkaian komunikasi sering membuat kesalahan. Selain itu, rangkaian tersebut hanya memiliki laju data yang terbatas, dan terdapat penundaan (delay) propagasi yang tidak nol antara saat bit dikirimkan dengan saat bit diterima. Keterbatasan ini mempunyai implikasi penting bagi efisiensi pemindahan data. Protokol yang digunakan dalam komunikasi harus memperhatikan semua faktor tersebut. Maksudnya adalah memastikan bahwa pesan-pesan akan dikirim melalui alat yang sesuai menggunakan alamat perangkat keras (hardware address) dan menterjemahkan pesan-pesan dari layer Network menjadi bit-bit untuk dipindahkan oleh layer Physical.
Tugas dari protokol link layer adalah memindahkan datagram dari satu node ke node berikutnya melalui individual link dalam bentuk frame. Individual link disini maksudnya link antara node-node tersebut mungkin menggunakan protokol yang berbeda-beda. Misalnya, link pertama adalah ethernet, link berikutnya frame relay dan link terakhir PPP.
Lapisan data link terdiri dari dua sub Layer, yaitu Logical Link Control (LLC) dan Medium Access Control (MAC). Fungsi dari Logical Link Control (LLC) adalah memeriksa kesalahan dan menangani transmisi frame. Sedangkan fungsi Medium Access Control (MAC) adalah mengambil dan melepaskan data dari dank e kabel, menentukan protokol untuk akses ke kabel yang di share di dalam LAN.
Berikut ini adalah bentuk-bentuk layanan dari data link layer, diantaranya :
a. Framing : membungkus (encapsule) data diagram ke dalam bentuk frame sebelum tranmisi.
b. Link Access : protokol-protokol Media Access Control (MAC) mengatur bagaimana sebuah frame ditransmisikan ke dalam link. Misalnya point-to-point atau broadcast
c. Reliable Delivery : protokol link layer menjamin agar pengiriman datagram melalui link terjadi tanpa eror
d. Flow controlError Detection : kesalahan bit dapat terjadi akibat atenuasi sinyal atau noise di dalam link. Link layer melakukan deteksi kesalahan, tetapi tidak meminta pengiriman kembali frame yang salah tersebut. Frame yang salah tersebut akan dibuang.
Perangkat Data Link
Pada layer Data Link dapat digunakan bridge atau switch layer 2 pada segment LAN. Dengan segmentasi, switch dan bridge membuat sebuah collision domain terpisah untuk setiap node (mesin), sehingga jumlah collision yang terjadi pada network dapat dikurangi dengan effektif.Collision domain adalah sekelompok node yang berbagi media yang sama dan dipisahkan oleh switch atau bridge. Collision dapat terjadi jika 2 node berusaha melakukan transmisi bersamaan dalam satu collision domain. Karena itu diperlukan untuk menambah jumlah collision domain.
1. Bridges
Karena network yang terus berkembang dan menjadi semakin komplex, hub dan repeater tidak lagi cocok digunakan. Karena keduanya tidak men-segmentasi network, semua mesin yang terhubung pada hub atau repeater harus berbagi bandwidth yang sama. Juga, jika sangat mungkin terjadi jumlah collision yang banyak. Transparent bridge dibuat untuk membantu mengatasi problem pada hub dan repeater. Transparent disini digunakan untuk menunjukkan bahwa mesin-mesin yang berada pada network tidak menyadari adanya perangkat ini. Bridge menggunakan sebuah software untuk mem-forward frame.
Berikut adalah tugas utama yang dilakukan oleh bridge dan juga switch :
•Source MAC address dari setiap frame yang datang akan diperiksa dan dicatat.
•Frame-frame dapat diforward atau difilter tergantung dari MAC address destination. (dapat juga di flood/dikirim kesemua port, jika destination MAC address belum dikenali)
•Menghilangkan loops yang disebabkan adanya koneksi redundant dengan menggunakan Spanning Tree Protocols (STP).
Saat frame diterima dari setiap mesin, bridge dan switch mengupdate table bridge dengan MAC address dan interface dimana frame tersebut datang.
Jika destination address dari frame yang datang adalah..
•Unicast : bridge akan mengecek tabel bridge terlebih dulu. Jika address destination tidak terdapat pada tabel, maka bridge akan mem-forward frame pada semua interface kecuali interface dimana frame tersebut datang. Jika address destination ada pada tabel bridge dan berada pada interface yang berbeda dengan interface ketika frame datang, maka bridge akan mem-forward frame pada interface yang sesuai dalam tabel bridge. Jika address destination ada pada tabel bridge dan berada pada interface yang sama dengan pengirim, maka frame akan di filter.
•Multicast : bridge akan mem-forward frame ke semua interface kecuali interface dimana frame tersebut datang.
•Broadcast: bridge akan mem-forward frame kesemua interface kecuali interface dimana frame tersebut datang.
2. Switches
Switch layer 2 sebenarnya adalah bridge multi-port; karena itu, switch layer 2 memiliki fungsi-fungsi yang sama dengan bridge. Meski begitu ada beberapa hal yang membedakan switch dari bridge, misalnya, switch menggunakan hardware atau chip Application-Specific Integrated Circuit (ASIC) untuk mem-forward frame, dan tidak menggunakan software. Juga, setiap port switch memiliki bandwidth sendiri-sendiri, bandwidth yang disediakan pada port switch adalah 10Mbps, maka segment LAN yang terhubung pada port memiliki bandwidth sebesar 10Mbps juga.
Data frame
Layer data link melakukan format pada pesan atau data menjadi pecahan-pecahan, yang disebut sebagai Data Frame dan menambahkan sebuah header yang terdiri dari alamat perangkat keras tujuan dan asalnya.Memecah-mecah aliran bit menjadi frame-frame lebih sulit dibandingkan dengan apa yang kita kira. Untuk memecah-mecah aliran bit ini, digunakanlah metode-metode khusus.
Ada empat buah metode yang dipakai dalam pemecahan bit menjadi frame, yaitu :
1.Karakter penghitung
2.pemberian karakter awal dan akhir, dengan pengisian karakter
3.Pemberian flag awal dan akhir, dengan pengisian bit
4.Pelanggaran pengkodean Physical layer
contoh data frame yakni MAC Address pada switch ataupun bridge
pengiriman sebuah paket dengan informasi hanya mengenai sebuah Desa (IP Address) saja, dari alamat yang dicari, namun tidak memberikan informasi yang spesifik seperti informasi mengenai nomer alamat (MAC Address) sebuah rumah.Ketika paket data keluar dari sebuah Router, paket tersebut akan dibungkus dengan informasi kontrol di layer Data Link, tetapi informasi tersebut akan di lepas di router penerima dan yang tertinggal adalah paket aslinya.
MAC Address
Mac address adalah sebuah alamat jaringan yang diimplementasikan pada lapisan data-link dalam tujuh lapisan model OSI, yang merepresentasikan sebuah node tertentu dalam jaringan. Dalam sebuah jaringan berbasis Ethernet, MAC address merupakan alamat yang unik yang memiliki panjang 48-bit (6 byte) yang mengidentifikasikan sebuah komputer, interface dalam sebuah router, atau node lainnya dalam jaringan.
Ethernet mentransmisikan data melalui kabel jaringan dalam bentuk paket-paket data yang disebut dengan Ethernet Frame. Sebuah Ethernet frame memiliki ukuran minimum 64 byte, dan maksimum 1518 byte dengan 18 byte di antaranya digunakan sebagai informasi mengenai alamat sumber, alamat tujuan, protokol jaringan yang digunakan, dan beberapa informasi lainnya yang disimpan dalam header serta trailer (footer). Dengan kata lain, maksimum jumlah data yang dapat ditransmisikan (payload) dalam satu buah frame adalah 1500 byte.
Jenis-jenis frame Ethernet :
1. Ethernet II (yang digunakan untuk TCP/IP)
2. Ethernet 802.3 (atau dikenal sebagai Raw 802.3 dalam sistem jaringan Novell, dan digunakan untuk berkomunikasi dengan Novell NetWare versi 3.11 atau yang sebelumnya)
3. Ethernet 802.2 (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 without Subnetwork Access Protocol, dan digunakan untuk konektivitas dengan Novell NetWare 3.12 dan selanjutnya)
4. Ethernet SNAP (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 with SNAP, dan dibuat sebagai kompatibilitas dengan sistem Macintosh yang menjalankan TCP/IP)
5. IEEE 802.11
* 802.11 a
* 802.11 b
* 802.11 a/b
* 802.11 g
* 802.11 a/b/g
Sayangnya, setiap format frame Ethernet di atas tidak saling cocok/kompatibel satu dengan lainnya, sehingga menyulitkan instalasi jaringan yang bersifat heterogen. Untuk mengatasinya, lakukan konfigurasi terhadap protokol yang digunakan via sistem operasi.
Proses pengiriman data Antar Ethernet
* Ada proses negosiasi, ketika terjadi hubungan antar node-node.
* Bila sebuah perangkat mempunyai kemampuan full duplex, namun bagian yang lain tidak mempunyai kemampuan full duplex (mekanisme ini disebut auto-deteksi) maka Ethernet pengirim akan menggunakan metode half duplex dalam pengiriman datanya, atau terjadi proses pemilihan akan bekerja di 10 atau 100 Mbps.
* Kompleks
Tugas dari protokol link layer adalah memindahkan datagram dari satu node ke node berikutnya melalui individual link dalam bentuk frame. Individual link disini maksudnya link antara node-node tersebut mungkin menggunakan protokol yang berbeda-beda. Misalnya, link pertama adalah ethernet, link berikutnya frame relay dan link terakhir PPP.
Lapisan data link terdiri dari dua sub Layer, yaitu Logical Link Control (LLC) dan Medium Access Control (MAC). Fungsi dari Logical Link Control (LLC) adalah memeriksa kesalahan dan menangani transmisi frame. Sedangkan fungsi Medium Access Control (MAC) adalah mengambil dan melepaskan data dari dank e kabel, menentukan protokol untuk akses ke kabel yang di share di dalam LAN.
Berikut ini adalah bentuk-bentuk layanan dari data link layer, diantaranya :
a. Framing : membungkus (encapsule) data diagram ke dalam bentuk frame sebelum tranmisi.
b. Link Access : protokol-protokol Media Access Control (MAC) mengatur bagaimana sebuah frame ditransmisikan ke dalam link. Misalnya point-to-point atau broadcast
c. Reliable Delivery : protokol link layer menjamin agar pengiriman datagram melalui link terjadi tanpa eror
d. Flow controlError Detection : kesalahan bit dapat terjadi akibat atenuasi sinyal atau noise di dalam link. Link layer melakukan deteksi kesalahan, tetapi tidak meminta pengiriman kembali frame yang salah tersebut. Frame yang salah tersebut akan dibuang.
Perangkat Data Link
Pada layer Data Link dapat digunakan bridge atau switch layer 2 pada segment LAN. Dengan segmentasi, switch dan bridge membuat sebuah collision domain terpisah untuk setiap node (mesin), sehingga jumlah collision yang terjadi pada network dapat dikurangi dengan effektif.Collision domain adalah sekelompok node yang berbagi media yang sama dan dipisahkan oleh switch atau bridge. Collision dapat terjadi jika 2 node berusaha melakukan transmisi bersamaan dalam satu collision domain. Karena itu diperlukan untuk menambah jumlah collision domain.
1. Bridges
Karena network yang terus berkembang dan menjadi semakin komplex, hub dan repeater tidak lagi cocok digunakan. Karena keduanya tidak men-segmentasi network, semua mesin yang terhubung pada hub atau repeater harus berbagi bandwidth yang sama. Juga, jika sangat mungkin terjadi jumlah collision yang banyak. Transparent bridge dibuat untuk membantu mengatasi problem pada hub dan repeater. Transparent disini digunakan untuk menunjukkan bahwa mesin-mesin yang berada pada network tidak menyadari adanya perangkat ini. Bridge menggunakan sebuah software untuk mem-forward frame.
Berikut adalah tugas utama yang dilakukan oleh bridge dan juga switch :
•Source MAC address dari setiap frame yang datang akan diperiksa dan dicatat.
•Frame-frame dapat diforward atau difilter tergantung dari MAC address destination. (dapat juga di flood/dikirim kesemua port, jika destination MAC address belum dikenali)
•Menghilangkan loops yang disebabkan adanya koneksi redundant dengan menggunakan Spanning Tree Protocols (STP).
Saat frame diterima dari setiap mesin, bridge dan switch mengupdate table bridge dengan MAC address dan interface dimana frame tersebut datang.
Jika destination address dari frame yang datang adalah..
•Unicast : bridge akan mengecek tabel bridge terlebih dulu. Jika address destination tidak terdapat pada tabel, maka bridge akan mem-forward frame pada semua interface kecuali interface dimana frame tersebut datang. Jika address destination ada pada tabel bridge dan berada pada interface yang berbeda dengan interface ketika frame datang, maka bridge akan mem-forward frame pada interface yang sesuai dalam tabel bridge. Jika address destination ada pada tabel bridge dan berada pada interface yang sama dengan pengirim, maka frame akan di filter.
•Multicast : bridge akan mem-forward frame ke semua interface kecuali interface dimana frame tersebut datang.
•Broadcast: bridge akan mem-forward frame kesemua interface kecuali interface dimana frame tersebut datang.
2. Switches
Switch layer 2 sebenarnya adalah bridge multi-port; karena itu, switch layer 2 memiliki fungsi-fungsi yang sama dengan bridge. Meski begitu ada beberapa hal yang membedakan switch dari bridge, misalnya, switch menggunakan hardware atau chip Application-Specific Integrated Circuit (ASIC) untuk mem-forward frame, dan tidak menggunakan software. Juga, setiap port switch memiliki bandwidth sendiri-sendiri, bandwidth yang disediakan pada port switch adalah 10Mbps, maka segment LAN yang terhubung pada port memiliki bandwidth sebesar 10Mbps juga.
Data frame
Layer data link melakukan format pada pesan atau data menjadi pecahan-pecahan, yang disebut sebagai Data Frame dan menambahkan sebuah header yang terdiri dari alamat perangkat keras tujuan dan asalnya.Memecah-mecah aliran bit menjadi frame-frame lebih sulit dibandingkan dengan apa yang kita kira. Untuk memecah-mecah aliran bit ini, digunakanlah metode-metode khusus.
Ada empat buah metode yang dipakai dalam pemecahan bit menjadi frame, yaitu :
1.Karakter penghitung
2.pemberian karakter awal dan akhir, dengan pengisian karakter
3.Pemberian flag awal dan akhir, dengan pengisian bit
4.Pelanggaran pengkodean Physical layer
contoh data frame yakni MAC Address pada switch ataupun bridge
pengiriman sebuah paket dengan informasi hanya mengenai sebuah Desa (IP Address) saja, dari alamat yang dicari, namun tidak memberikan informasi yang spesifik seperti informasi mengenai nomer alamat (MAC Address) sebuah rumah.Ketika paket data keluar dari sebuah Router, paket tersebut akan dibungkus dengan informasi kontrol di layer Data Link, tetapi informasi tersebut akan di lepas di router penerima dan yang tertinggal adalah paket aslinya.
MAC Address
Mac address adalah sebuah alamat jaringan yang diimplementasikan pada lapisan data-link dalam tujuh lapisan model OSI, yang merepresentasikan sebuah node tertentu dalam jaringan. Dalam sebuah jaringan berbasis Ethernet, MAC address merupakan alamat yang unik yang memiliki panjang 48-bit (6 byte) yang mengidentifikasikan sebuah komputer, interface dalam sebuah router, atau node lainnya dalam jaringan.
Ethernet mentransmisikan data melalui kabel jaringan dalam bentuk paket-paket data yang disebut dengan Ethernet Frame. Sebuah Ethernet frame memiliki ukuran minimum 64 byte, dan maksimum 1518 byte dengan 18 byte di antaranya digunakan sebagai informasi mengenai alamat sumber, alamat tujuan, protokol jaringan yang digunakan, dan beberapa informasi lainnya yang disimpan dalam header serta trailer (footer). Dengan kata lain, maksimum jumlah data yang dapat ditransmisikan (payload) dalam satu buah frame adalah 1500 byte.
Jenis-jenis frame Ethernet :
1. Ethernet II (yang digunakan untuk TCP/IP)
2. Ethernet 802.3 (atau dikenal sebagai Raw 802.3 dalam sistem jaringan Novell, dan digunakan untuk berkomunikasi dengan Novell NetWare versi 3.11 atau yang sebelumnya)
3. Ethernet 802.2 (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 without Subnetwork Access Protocol, dan digunakan untuk konektivitas dengan Novell NetWare 3.12 dan selanjutnya)
4. Ethernet SNAP (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 with SNAP, dan dibuat sebagai kompatibilitas dengan sistem Macintosh yang menjalankan TCP/IP)
5. IEEE 802.11
* 802.11 a
* 802.11 b
* 802.11 a/b
* 802.11 g
* 802.11 a/b/g
Sayangnya, setiap format frame Ethernet di atas tidak saling cocok/kompatibel satu dengan lainnya, sehingga menyulitkan instalasi jaringan yang bersifat heterogen. Untuk mengatasinya, lakukan konfigurasi terhadap protokol yang digunakan via sistem operasi.
Proses pengiriman data Antar Ethernet
* Ada proses negosiasi, ketika terjadi hubungan antar node-node.
* Bila sebuah perangkat mempunyai kemampuan full duplex, namun bagian yang lain tidak mempunyai kemampuan full duplex (mekanisme ini disebut auto-deteksi) maka Ethernet pengirim akan menggunakan metode half duplex dalam pengiriman datanya, atau terjadi proses pemilihan akan bekerja di 10 atau 100 Mbps.
* Kompleks
Kamis, 23 Februari 2012
Model Referensi OSI
Sebelum kita membahas tentang OSI layer, alangkah baiknya jika kita mengenal apakah arti protokol itu sendiri. Protokol merupakan sekumpulan aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi seperti pembuatan hubungan, mengirim pesan,data, informasi atau file; yang harus dipenuhi oleh pengirim dan penerima agar suatu sesi komunikasi data dapat berlangsung dengan baik dan benar.
Protokol jaringan disusundalam bentuk lapisan-lapisan (layer). Susunan lapisan ini menunjukkan tahapan dalam melakukan komunikasi. Beberapa organisasi yang berperan dalam usaha komunikasi data, antara lain :
Protokol jaringan disusundalam bentuk lapisan-lapisan (layer). Susunan lapisan ini menunjukkan tahapan dalam melakukan komunikasi. Beberapa organisasi yang berperan dalam usaha komunikasi data, antara lain :
1. Electronic Industries Assosiation (EIA)
2. Committe Consultative Internationale de Telegrapque et Telephonique (CCITT)
3. International Standards Organization (ISO)
2. Committe Consultative Internationale de Telegrapque et Telephonique (CCITT)
3. International Standards Organization (ISO)
4. American National Standard Institute (ANSI)
5. Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE)
Salah satu standar dalam protokol jaringan yang dikembangkan oleh ISO adalah model referensi Open System Interconnection (OSI). Model ini diciptakan sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol Internasional.
5. Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE)
Salah satu standar dalam protokol jaringan yang dikembangkan oleh ISO adalah model referensi Open System Interconnection (OSI). Model ini diciptakan sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol Internasional.
Model itu ditujukan bagi penyambungan sistem terbuka (Open System) seperti memberikan gambaran tentang fungsi, tujuan, dan kerangka kerja suatu struktur model referensi untuk proses yang bersifat logis dalam sistem komunikasi.
Tujuan dibentuknya model referensi OSI ini, diantaranya :
a). menjadi patokan pengembangan komunikasi mendatang
b). mengatasi masalah hubungan antar pemakai
c). membagi permasalahan prosedur penyambungan menjadi sub struktur
d). menjalin kerjasama antara peralatan pabrik dan rancangan yang berbeda dalam beberapa hal
Model OSI sendiri memiliki 7 layer (lapisan). Umumnya ke 7 layer tersebut menggunakan prinsip-prinsip :
a). Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda
b). Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu
c). Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti, sesuai dengan ketentuan protocol berstandart internasional
d). Batas-batas layer harus dipilih untuk meminimalkan aliran informasi yang melewati interface
e). Pengefisienan layer dikelompokkan sesuai dengan fungsi-fungsinya.
Lapisan - lapisan protocol komunikasi, diantaranya :
1. Lapisan fisik (Physical layer)
Berfungsi dalam pengiriman raw bit ke kanal komunikasi. Selain itu pada lapisan ini juga berfungsi untuk mengatur sinkronasi pengiriman dan penerimaan data, spesifikasi mekanis dan elektris, menerapkan prosedur untuk membangun, mengirimkan data/informasi dalam bentuk digit biner, memelihara dan memutuskan hubungan komunikasi.
2. Lapisan jalur data (Data link layer)
Berfungsi sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi yang timbul akibat frame yang rusak, hilang, atau terduplikat.
4. Lapisan transport (Transport layer)
Berfungsi menerima data dari session layer, bila perlu memecahkan datamenjadi bagian-bagian yang lebih kecil, meneruskan potongan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisilainya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efesien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi perangkat keras (hardware) yang tidak dapat dihindari. Lapisan ini memberikan layanan secara transparan terutama dalam hal error recovery dan data flow control.
5. Lapisan sesi (Session layer)
Berfungsi menyediakan sarana pembangunan hubungan dan pengontrolan terhadap kerja sama antar komputer atau program aplikasi yang sedang berkomunikasi. Layanan yang diberikan pada lapisan session ini meliputi pembentukan dan pemutusan hubungan antara dua entitas presentasi dan mengatur pertukaran data, menentukan batas dan melakukan sinkronisasi operasi data antara entitas presentasi.
6. Lapisan presentasi (Presentation layer)
Berfungsi untuk menjamin pengguna untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Lapisan ini berhubungan dengan sintaks data yang dipertukarkan antara entitas aplikasi, dengan tujuan adalah untuk mengatasi masalah perbedaan format penyajian data. Presentation layer tidak mengizinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer dibawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.
created by : Thika Juniarti Tujuan dibentuknya model referensi OSI ini, diantaranya :
a). menjadi patokan pengembangan komunikasi mendatang
b). mengatasi masalah hubungan antar pemakai
c). membagi permasalahan prosedur penyambungan menjadi sub struktur
d). menjalin kerjasama antara peralatan pabrik dan rancangan yang berbeda dalam beberapa hal
Model OSI sendiri memiliki 7 layer (lapisan). Umumnya ke 7 layer tersebut menggunakan prinsip-prinsip :
a). Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda
b). Setiap layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu
c). Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti, sesuai dengan ketentuan protocol berstandart internasional
d). Batas-batas layer harus dipilih untuk meminimalkan aliran informasi yang melewati interface
e). Pengefisienan layer dikelompokkan sesuai dengan fungsi-fungsinya.
Lapisan - lapisan protocol komunikasi, diantaranya :
1. Lapisan fisik (Physical layer)
Berfungsi dalam pengiriman raw bit ke kanal komunikasi. Selain itu pada lapisan ini juga berfungsi untuk mengatur sinkronasi pengiriman dan penerimaan data, spesifikasi mekanis dan elektris, menerapkan prosedur untuk membangun, mengirimkan data/informasi dalam bentuk digit biner, memelihara dan memutuskan hubungan komunikasi.
Pada lapisan pertama inilah terjadi hubungan secara fisik antara satu terminal dengan terminal lain atau server atau peripheral lainnya.
Pada sisi pengirim, lapisan fisik menerapkan fungsi elektris, mekanis, dan proseduruntuk membangun, ememlihara, dan melepaskan sirkuit komunikasi guna mentransmisikan informasi dalam bentuk digit biner ke sisi penerima, sedangkan lapisan fisik pada sisi penerima akan menerima data dan mentransmisikan ke lapisan di atasnya.
2. Lapisan jalur data (Data link layer)
Berfungsi sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi yang timbul akibat frame yang rusak, hilang, atau terduplikat.
Lapisan ini juga memiliki tanggung jawab untuk fungsi-fungsi tertentu, antara lain :
a). Memecah data atau informas menjadi beberapa frame tertentu yang dilengkapi dengan bit-bit alamat pengirim dan penerima, karakter sinkronasi SYNC, error control, dan flow control.
b). Mempersiapkan pembangunan, pemeliharaan, transmisi data dan informasi, mendeteksi kesalahan yang mungkin terjadi saat proses transmisi berlangsung serta pemutusan suatu hubungan komnukasi; pendeteksi kesalahan yang mungkin terjadi pada saat pengiriman data dan pengendalian.
c). Mengatur arus transmisi bilamana terjadi perbedaan kecepatan antara terminal pengirim dan penerima
a). Memecah data atau informas menjadi beberapa frame tertentu yang dilengkapi dengan bit-bit alamat pengirim dan penerima, karakter sinkronasi SYNC, error control, dan flow control.
b). Mempersiapkan pembangunan, pemeliharaan, transmisi data dan informasi, mendeteksi kesalahan yang mungkin terjadi saat proses transmisi berlangsung serta pemutusan suatu hubungan komnukasi; pendeteksi kesalahan yang mungkin terjadi pada saat pengiriman data dan pengendalian.
c). Mengatur arus transmisi bilamana terjadi perbedaan kecepatan antara terminal pengirim dan penerima
Sebelum diteruskan ke network layer, data link layer melaksanakan tugas dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link layer untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menambahkan bit khusus pada awal dan akhir frame. Bila secara tanpa disengaja pola-pola bit ini ditemui pada data, maka diperlukan perhatian khusus untuk meyakinkan bahwa pola tersebut tidak diartikan salah sebagai batas-batas frame.
3. Lapisan jaringan (Network layer)
Berfungsi untuk pengendalian operasi subnet, maksudnya adalah menangani masalah jaringan komunikasi secara lebih rinci yang meliputi memberikan layanan pengiriman data dengan menentukan rute pengiriman dan mengendalikannya sehingga tidak terjadi kemacetan dan data dapat sampai di tempat tujuan dengan baik.
3. Lapisan jaringan (Network layer)
Berfungsi untuk pengendalian operasi subnet, maksudnya adalah menangani masalah jaringan komunikasi secara lebih rinci yang meliputi memberikan layanan pengiriman data dengan menentukan rute pengiriman dan mengendalikannya sehingga tidak terjadi kemacetan dan data dapat sampai di tempat tujuan dengan baik.
Rute dapat pusatkan pada tabel statik yang "dihubungkan ke" jaringan dan jaringan diubah. Rute juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan, misalnya suatu terminal session. Akhirnya, rute dapat juga sangat dinamik, tiap-tiap paket dibedakan lagi, untuk mencerminkan beban jaringan saat itu. Pada lapisan ini, data atau informasi yang berupa pesan-pesan akan dibagi-bagi dalam bentuk paket-paket data yang dilengkapi dengan berbagai header tertentu pada setiap paket data tersebut.
4. Lapisan transport (Transport layer)
Berfungsi menerima data dari session layer, bila perlu memecahkan datamenjadi bagian-bagian yang lebih kecil, meneruskan potongan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisilainya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efesien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi perangkat keras (hardware) yang tidak dapat dihindari. Lapisan ini memberikan layanan secara transparan terutama dalam hal error recovery dan data flow control.
5. Lapisan sesi (Session layer)
Berfungsi menyediakan sarana pembangunan hubungan dan pengontrolan terhadap kerja sama antar komputer atau program aplikasi yang sedang berkomunikasi. Layanan yang diberikan pada lapisan session ini meliputi pembentukan dan pemutusan hubungan antara dua entitas presentasi dan mengatur pertukaran data, menentukan batas dan melakukan sinkronisasi operasi data antara entitas presentasi.
6. Lapisan presentasi (Presentation layer)
Berfungsi untuk menjamin pengguna untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Lapisan ini berhubungan dengan sintaks data yang dipertukarkan antara entitas aplikasi, dengan tujuan adalah untuk mengatasi masalah perbedaan format penyajian data. Presentation layer tidak mengizinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer dibawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.
Pada lapisan ini akan dilakukan konversi agar data atau informasi yang dikirim dapat dimengerti oleh penerima. Selain itu lapisan ini memberikan layanan pengelolaan pemasukan data, pertukaran, peragaan dan pengendalian struktur data. Lapisan ini juga menyediakan fasilitas untuk melakukan kompresi dan enkripsi-enkripsi data agar keamanan data dan informasi terjamin.
7. Lapisan aplikasi (Application layer)
Berfungsi untuk mengatur interaksi antara pengguna komputer dengan program aplikasi yang dipakai. Protokol pada lapisan ini secara langsung melayani pemakai dengan memberikan layanan informasi yang berhubungan dengan aplikasi-aplikasi dan pengelolaannya yang meliputi fungsi inisialisasi, pemeliharaan, terminasi, dan merekam data yang berhasil diperoleh selama pengoperasian aplikasi.
7. Lapisan aplikasi (Application layer)
Berfungsi untuk mengatur interaksi antara pengguna komputer dengan program aplikasi yang dipakai. Protokol pada lapisan ini secara langsung melayani pemakai dengan memberikan layanan informasi yang berhubungan dengan aplikasi-aplikasi dan pengelolaannya yang meliputi fungsi inisialisasi, pemeliharaan, terminasi, dan merekam data yang berhasil diperoleh selama pengoperasian aplikasi.
Langganan:
Postingan (Atom)